ANKARA (Arrahmah.com) — Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ingin mengubah citra negaranya menjadi Türkiye mengingat Turkey berarti kalkun dalam Kamus Cambridge.
Dilansir Daily Mail (28/12/2021), perubahan tersebut akan diterapkan dalam komunikasi resmi dan pada produk ekspor.
“Ungkapan Türkiye mewakili dan mengekspresikan budaya, peradaban, dan nilai-nilai bangsa dengan cara terbaik,” jelas sebuah pernyataan.
“Dalam konteks ini, frasa ‘Made in Türkiye’ sekarang digunakan sebagai ganti ‘Made in Turkey’ pada produk ekspor.”
Negara ini mengadopsi nama Türkiye setelah mendeklarasikan kemerdekaan pada tahun 1923 tetapi ‘Turki’ terjebak di antara negara-negara Barat.
Turki bukan satu-satunya negara yang memilih untuk mengubah nama – pada tahun 2019 Belanda menghapus nama Holland, sementara pada tahun 2016 Republik Ceko mengumumkan ingin dikenal sebagai Czechia.
Sementara itu, pemerintah Turki belum lama ini menetapkan kebijakan bebas visa bagi pengunjung yang berasal dari Indonesia, untuk memperkuat hubungan antar masyarakat kedua negara.
Keputusan itu disampaikan dalam keterangan tertulis Kedutaan Besar Turki di Jakarta yang diterima pada Jumat (24/12).
“Memandang hubungan erat antara masyarakat Indonesia dan Turki yang telah terjalin selama berabad-abad, serta kemitraan strategis antara kedua negara kita, Turki telah memutuskan untuk membebaskan wajib visa bagi warga Indonesia yang bepergian ke Turki,” demikian pernyataan tersebut. (hanoum/arrahmah.com)