OUAGADOUGOU (Arrahmah.id) — Kepala junta Burkina Faso Letnan Kolonel Paul-Henri Sandaogo Damiba, memecat menteri pertahanannya, Jenderal Barthelemy Simpore, menyusul serangkaian serangan kelompok militan Islam pada Senin (12/9/2022) kemarin, dalam sebuah dekrit.
Dekrit pertama yang dibacakan di televisi nasional, mencopot Jenderal Barthelemy Simpore sebagai menteri pertahanan, sedangkan dekrit kedua mengatakan “presiden telah mengambil alih tugas menteri pertahanan nasional dan veteran”.
Damiba memimpin sekelompok perwira yang melakukan kudeta pada 24 Januari, menggulingkan pemimpin terpilih Roch Marc Christian Kabore, yang gagal membendung serangan militan Islam yang pertama kali muncul di Mali pada 2012.
Sebagian besar wilayah Sahel sekarang memerangi pemberontakan setelah menyebar ke Burkina Faso pada 2015, kemudian ke Niger. Dalam beberapa tahun terakhir, kekerasan juga mulai meluas ke negara-negara pantai Afrika Barat Pantai Gading dan Togo.
Mini-shuffle di Burkina Faso adalah yang pertama sejak penunjukan pemerintah transisi pada Maret. Saat itu, Damiba memilih untuk mempertahankan Simpore yang telah ditunjuk oleh Kabore.
Dalam perubahan lain, Kolonel-Mayor Silas Keita diangkat menjadi delegasi menteri yang bertanggung jawab atas pertahanan negara, dan dipromosikan menjadi brigadir jenderal. Dia adalah satu-satunya menteri baru yang diperkenalkan.
Dikutip dari AFP (13/9), reshuffle itu mengikuti serangkaian serangan militan Islam yang mematikan bulan ini di negara Afrika Barat yang terkurung daratan.
Serangan meningkat sejak awal tahun, meskipun junta bersumpah untuk menjadikan keamanan sebagai prioritas utama. (hanoum/arrahmah.id)