LONDON (Arrahmah.id) — Akun Twitter ulama terkenal Inggris Anjem Choudary kembali diblokir pasca sepekan pujian dari terhadap pemilik baru Twitter, Elon Musk. Akibat blokir itu, Choudary sebut Elon Musk sebagai seorang munafik karena kebebasan berbicara yang dia gembar-gemborkan hanya isapan jempol saja.
Dilansir Daily Mail (6/11/2022), sebelumnya Musk membeli Twitter seharga $ 44 miliar dengan berulang kali mengatakan pentingnya kebebasan berbicara kepada semua pihak dan mengkritik pihak-pihak yang kerap melakukan pemblokiran.
Namun menurut Choudary (55), Musk lebih takut mengecewakan pengiklan dan pembuat undang-undang sebab belum sepekan akun Choudary hidup kembali Twitter kembali memblokirnya.
Choudary sengaja membuat akun lagi pasca Elon Musk membeli Twitter dan berjanji membela kebebasan berbicara.
Sebelum akunnya diblokir, Choudary sempat men-tweet terkait PM Inggris baru Rishi Sunak dan seruan agar Raja Charles III masuk Islam.
Selain itu, dia juga mengatakan pentingnya hukum syariah, membebaskan tahanan muslim dimana pun berada, serta solusi sistem alternatif yaitu Islam.
Berbicara kepada Daily Mail, Choudary mengatakan dia telah mengajukan banding atas larangan tersebut.
Ketika ditanya apakah Musk munafik, dia berkata: “Saya pikir orang-orang seperti dia pada akhirnya tidak ingin mengecewakan massa.”
‘Mereka didanai oleh iklan dan mereka membutuhkan orang-orang di pemerintahan serta pembuat kebijakan untuk mendukung mereka. Jika tidak, mereka tidak dapat mempertahankan platform mereka,” ujar Choudary.
Choudary mengatakan bahwa akunnya seharus tidak diblokir jika apa yang Elon konsisten dengan jargon kebebasan berbicara.
Dia juga heran kenapa pemblokiran hanya terjadi padanya saja sedangkan orang-orang yang memiliki pemikiran lain tidak ikut diblokir.
Sebelumnya Choudary pernah memiliki lebih dari 30.000 pengikut di Twitter, tetapi dia dilarang secara permanen dari jejaring sosial setelah bergabung kembali pada tahun 2019 pasca dibebaskan dari penjara.
Choudary yang seorang dokter dan pengacara ini di Inggris dikenal sebagai juru bicara Islamisme di Inggris. Dia kerap menyerukan penegakan syariat Islam di Inggris melalui akun sosial, demonstrasi, dan ceramah-ceramah di berbagai tempat.
Pada tahun 2014 dia ditangkap polisi karena dituduh ceramah-ceramahnya menginspirasi orang untuk berjihad dke Suriah dan memilih bergabung dengan kelompok militan Islamic State (ISIS). (hanoum/arrahmah.id)