ANKARA (Arrahmah.com) – Ankara akan segera meluncurkan operasi militer baru untuk memastikan keamanan perbatasannya di Suriah utara, kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam pidato di Ankara pada Selasa (6/8/2019) yang disiarkan langsung oleh saluran TV Haberturk.
“Turki tidak bisa merasa aman sampai menetralkan ancaman yang meningkat yang ditimbulkan oleh senjata sekutu di dekat perbatasan selatannya. Saya berharap kami bisa segera beralih ke tahap baru dalam memenuhi rencana, di mana kami telah melakukan dua operasi, Perisai Eufrat dan Cabang Zaitun,” ujar Erdogan seperti dilansir AMN.
Jika Turki gagal bertindak sekarang maka nanti akan “membayar harga tinggi,” tegas Erdogan, menambahkan bahwa keamanan Turki berarti keamanan NATO dan seluruh wilayah.
Kepemimpinan Turki mulai membahas operasi militer baru di Suriah di sebelah timur Sungai Eufrat pada bulan Juli. Tidak ada laporan mengenai waktu pelaksanaan operasi tersebut. Saat ini, wilayah di sebelah timur Eufrat dikendalikan oleh milisi Kurdi yang didukung AS, yang dicap sebagai kelompok teror oleh Turki. Ankara menegaskan bahwa Washington harus berhenti membantu unit-unit ini, termasuk dengan memasok senjata kepada mereka.
Delegasi militer AS saat ini sedang dalam kunjungan ke Turki untuk membahas prospek menciptakan zona penyangga di Suriah utara dengan upaya bersama, dan ini dapat memenuhi beberapa permintaan Turki.
Diskusi tentang pengaturan zona ini dimulai kembali pada 2013. Beberapa opsi dipertimbangkan, termasuk zona larangan terbang dan zona keamanan di wilayah Suriah untuk para pengungsi. Ankara meninjau kembali gagasan ini setiap tahun tetapi tidak melanjutkan lebih jauh karena berbagai alasan. (haninmazaya/arrahmah.com)