BANGUI (Arrahmah.com) – Tiga pekerja kemanusiaan termasuk di antara 22 orang yang tewas dalam serangan oleh militan Kristen bersenjata di sebuah klinik di utara Republik Afrika Tengah (CAR).
Bantuan medis Medecins Sans Frontieres (MSF) telah mengutuk pembunuhan tiga staf lokal mereka dan mengatakan sedang menyelidiki kasus tersebut.
Pada Ahad (27/4/2014), pasukan asing mengawal lebih dari 1.200 Muslim keluar dari ibukota CAR, Bangui. Mereka adalah kaum Muslim terakhir yang masih berada di kota tersebut.
Setelah mereka dievakuasi, para penjarah memangsa distrik PK-12, mereka menjarah setiap rumah, toko, bahkan Masjid.
“Kami tidak ingin ummat Islam di sini dan kami tidak ingin Masjid mereka di sini lagi,” ujar Richard Guy salah seorang penjarah dengan penuh kebencian seperti dilaporkan AP.
Kepala misi MSF di negara itu, Stefano Argenziano mengatakn bahwa staf kunci telah ditarik dari klinik sebagai reaksi terhadap tindakan tersebut.
“Kami juga memeriksa apakah layak untuk melanjutkan operasi di daerah lain,” ujarnya.
Menurut kelompok HAM, konflik di CAR telah menyebabkan pembersihan etnis, di mana kaum Muslimin melarikan diri dari wilayah selatan ke utara serta ke negara-negara tetangga seperti Chad dan Kamerun.
Sekitar seperempat dari populasi negara terpaksa meninggalkan rumah mereka.
Terdapat sekitar 5.000 pasukan Uni afrika dan 2.000 pasukan Perancis di CAR namun mereka tidak mampu menghentikan kebiadaban militan Kristen yang menyebut diri mereka anti-Balaka, terhadap kaum Muslimin. (haninmazaya/arrahmah.com)