KABUL (Arrahmah.id) — Pemerintah Taliban atau Imarah Islam Afghanistan (IIA) baru-baru ini menangkap sejumlah perempuan remaja dan dewasa di Kabul, Afghanistan karena pelanggaran hijab. Perempuan-perempuan ini ditemukan beraktivitas di area publik tanpa hijab.
“Dalam sepekan terakhir, kami telah menahan sejumlah perempuan remaja dan dewasa yang tidak berhijab dengan bantuan polisi perempuan,” ujar pejabat keamanan IIA Ehsanullah Saqib dalam sebuah video yang diunggah di media sosial, dikutip dari CBS News (10/1/2024).
Dalam video tersebut, Saqib berbicara di depan para ulama di lingkungan Dasht-e-Barchi, Kabul.
Saqib juga mengatakan bahwa perempuan-perempuan tersebut ditahan karena tidak mengenakan hijab. Mereka ditemukan mengenakan celana panjang ketat atau legging dan gaun, bukan pakaian longgar yang jadi aturan untuk perempuan di Afghanistan.
“Mereka ditangkap untuk memberi tahu keluarga bahwa saudara/anak perempuan atau istri mereka berkeliaran tanpa hijab. Mereka [keluarga] harus mencegah hal ini,” ujar Saqib.
Juru Bicara Kementerian Pencegahan Keburukan dan Peningkatan Kebajikan Abdul Ghafar Sabawoon mengatakan bahwa perempuan-perempuan tersebut ‘hanya dinasehati oleh polisi untuk memiliki rasa hormat dan martabat yang lebih besar’ dengan mengenakan hijab.
Selain itu, pejabat IIA meminta ayah serta saudara laki-laki perempuan tersebut untuk menandatangani dokumen yang menyatakan bahwa dia tidak akan keluar rumah tanpa pendamping laki-laki dan jilbab.
Keluarga tersebut mengatakan bahwa mereka telah diperingatkan bahwa jika wanita tersebut ditemukan melanggar aturan berpakaian lagi, dia akan dipenjara tanpa pendampingan hukum dan sesuai dengan hukum Islam. (hanoum/arrahmah.id)