YERUSSALEM (Arrahmah.com) – Kepala Departemen Yerusalem di Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Ahmad Qorea, menyatakan bahwa pelanggaran Israel terhadap Yerusalem seperti aktivitas pemukiman dan pencaplokan wilayah merupakan aktivitas permusuhan yang membuktikan Israel tidak tertarik pada perdamaian.
Dia menambahkan bahwa semua pelanggaran Israel di Yerusalem harus dihentikan, dan pemukiman harus dibongkar.
‘Qorea lebih lanjut menyatakan bahwa “keputusan Israel yang paling baru yakni membangun tambahan 4200 unit untuk pemukim Yahudi di Yerusalem yang diduduki adalah sebuah provokasi, dan tindakan ilegal”.
Para pejabat Palestina menambahkan bahwa unit baru disetujui adalah bagian dari rencana Israel yang telah disetujui pada tahun 2000. Rencananya untuk pembangunan 2610 unit dalam tahap pertama pada 960 dunam tanah Palestina yang dicaplok secara ilegal dari warga Palestina Beit Safafa dan Beit Jala.
“Ini adalah penolakan Israel secara jelas untuk semua upaya internasional yang dimaksudkan untuk memastikan dimulainya kembali pembicaraan perdamaian, nyatanya Israel memang tidak tertarik pada perdamaian”, katanya.
“Rencana ini bertujuan untuk menyelesaikan ‘sabuk pemukiman’ di sekitar Yerusalem, terutama di selatan kota, Israel menyebutnya Sabuk Yerusalem Selatan, dan adalah dimaksudkan untuk blok setiap kedekatan masa depan antara Betlehem dan Yerusalem, Israel juga ingin menyeleseikan link Ma’ale Adumim, dengan Yerusalem Timur sebagai bagian dari rencana pemukiman E1. Hal ini akan menyebabkan isolasi total desa dan kota-kota Palestina di Yerusalem Timur “.
Pejabat Palestina menyatakan lebih lanjut bahwa kepemimpinan Palestina, dan seluruh penduduk Palestina, menolak semua kegiatan permukiman Israel, sebagai pemukiman ilegal dan melanggar hukum internasional, terutama karena mereka dibangun di atas tanah Palestina secara ilegal yang dianeksasi oleh pendudukan dalam rangka membangun ” Pemukiman khusus Yahudi”. (rasularasy/arrahmah.com)