KIEV (Arrahmah.id) – Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya gagal menyepakati pasokan tank-tank tempur Jerman yang didambakan ke Ukraina saat Rusia mengeluarkan ancaman terselubung bahwa perang dapat meningkat di Eropa.
Para pemimpin NATO dan pertahanan dari sekitar 50 negara bertemu di Pangkalan Udara Ramstein di Jerman pada Jumat (20/1/2023), yang merupakan yang terbaru dari serangkaian konferensi perjanjian persenjataan sejak Rusia menginvasi Ukraina 11 bulan yang lalu.
Para pemimpin Eropa dalam pertemuan itu kembali mendesak Jerman untuk memberikan lampu hijau bagi pengiriman tank Leopard 2 buatan Jerman ke Ukraina untuk memukul mundur pasukan Moskow – meskipun tidak ada keputusan yang diambil, lansir Al Jazeera.
Kegagalan untuk menyetujui penyediaan tank-tank tersebut dapat menandakan perpecahan yang semakin besar di dalam NATO terkait penyediaan senjata-senjata tersebut.
Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius membantah Berlin secara sepihak menghalangi pengiriman tank Leopard 2 ke Ukraina, namun mengatakan bahwa pemerintahnya siap untuk bergerak cepat dalam masalah ini jika ada konsensus di antara para sekutu.
“Ada alasan-alasan yang baik untuk pengiriman dan ada alasan-alasan yang tidak baik, dan mengingat seluruh situasi perang yang telah berlangsung selama hampir satu tahun, semua pro dan kontra harus ditimbang dengan sangat hati-hati,” ujarnya, tanpa merinci lebih jauh alasan-alasannya.
Tekanan telah meningkat pada Berlin untuk menyediakan tank-tank ke Kiev yang dipandang Ukraina sebagai kunci dalam perang melawan Rusia.
Kesan “ada koalisi yang bersatu dan Jerman menghalangi adalah salah,” kata Pistorius, seraya menambahkan “ada banyak sekutu yang mengatakan bahwa kami memiliki pandangan yang sama dengan apa yang saya kemukakan di sini.”
Pistorius mengatakan bahwa meskipun belum ada keputusan apakah akan mengirim tank Leopard, “Kami akan mengambil keputusan sesegera mungkin.”
“Saya sangat yakin akan ada keputusan dalam waktu dekat, tetapi saya tidak tahu bagaimana keputusan itu akan terlihat,” katanya.
Tank Leopard dipandang sangat cocok karena banyak digunakan, yang berarti beberapa negara dapat menyumbangkan beberapa tank mereka untuk mendukung Ukraina. (haninmazaya/arrahmah.id)