DAMASKUS (Arrahmah.com) – Tak ada September ceria di Suriah selama tiga tahun berturut-turut. Setiap rumah selalu dirundung duka, entah itu karena keluarganya ada yang syahid atau ada yang hilang tak kembali, setelah ditangkap aparat rezim Assad. Suriah yang berduka dilaporkan telah kehilangan warganya sebanyak 2.591 jiwa pada bulan Agustus, sebagian besar dari mereka dibunuh oleh pasukan rezim, sesuai angka yang dipublikasikan oleh Jaringan Hak Asasi Manusia untuk Suriah (SNHR) pada Senin (1/9/2014).
SNHR mengatakan bahwa rezim thoghut Suriah menewaskan 2.123 orang, termasuk 1.728 warga sipil, 251 anak-anak, 157 wanita dan 243 orang yang disiksa sampai mati di kanong-kantong tahanan ilegal. Sementara pasukan pejuang pembela rakyat Suriah berhasil menewaskan 395 orang anggota militer rezim kuffar.
Selain itu, ISIS menewaskan 362 orang, termasuk 123 warga sipil dan 239 dari anggota Mujahid Suriah. Sebagai reaksi atas penyerangan pengikut Assad, para Mujahidin Sunni berhasil menghentikan kekejian 106 musuh untuk selama-lamanya, termasuk 103 warga Syiah dan tiga orang anggota ISIS.
SNHR mengatakan bahwa kasus kematian yang didokumentasikan secara resmi dipublikasikan hanya merekap korban warga sipil dan kombatan. Sementara pendokumentasian kematian di antara rezim dan pasukan IS tidak dilakukan secra detil karena keduanya melarang SNHR bekerja di wilayah di bawah kendali mereka.
Selain itu, SNHR juga mendokumentasikan kematian 75 orang lagu, tetapi tidak dapat mengidentifikasi pihak yang membunuh mereka. Dengan demikian, SNHR hanya dapat menyimpan informasi berupa nama lengkap mereka, waktu kematian dan tempatnya saja.
Spekulan menyatakan bahwa, kebanyakan mayat ditemukan di tepian pantai. Berdasarkan kabar warga setempat, jenazah-jenazah itu merupakan korban eksekusi pemenggalan kepala yang dilakukan oleh ISIS.
Hingga kini tercatat bahwa pendokumentasian banyak kasus tidak terperinci karena SNHR tidak bisa mencapai tempat-tempat kejahatan karena menghindari pembantaian dan pengepungan atau karena saluran komunikasi telah dipotong. (adibahasan/arrahmah.com)