GAZA (Arrahmah.id) – Kementerian Kesehatan Gaza telah mengajukan permohonan mendesak untuk bantuan kemanusiaan karena lebih dari 2.000 staf medis di Jalur Gaza utara menghadapi kelaparan sebagaimana penduduk sipil lainnya.
Lebih dari 2.000 staf medis yang bekerja di rumah sakit di Gaza utara sangat membutuhkan makanan, menurut Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza.
“Staf akan memulai Ramadhan tanpa sahur atau berbuka puasa,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
“Kami menuntut lembaga-lembaga internasional dan bantuan menyediakan makanan untuk rumah sakit di Gaza utara,” kata pernyataan itu.
Kementerian memperingatkan bahwa kelaparan “akan melanda seluruh penduduk Gaza utara. Bantuan yang diberikan terlalu sedikit. Biaya makan bisa berarti kematian.”
Lebih lanjut dikatakan, “Dokter akan mati. Perawat di sana akan mati. Dan dunia akan menyaksikan jumlah korban kelaparan terbesar dalam beberapa hari mendatang jika Anda tidak bertindak hari ini untuk menyelamatkan kami. Kami semua akan mati.”
Juru bicara Kementerian Kesehatan Ashraf al-Qudra juga dilaporkan mengatakan, “Tenaga medis terlalu rentan terhadap kelaparan yang melanda Jalur Gaza bagian utara.”
Pada Senin (11/3/2024), dua anak meninggal di Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara karena kekurangan gizi dan kelaparan.
Dr Hossam Abu Safia, Direktur rumah sakit mengatakan sebelas anak menderita dehidrasi dan kekurangan gizi di rumah sakit.
“Kami menderita kekurangan makanan untuk staf dan pasien. Kami hanya menyediakan kurma dan air, dan tidak ada susu untuk anak-anak yang sekarat karena kelaparan,” katanya. (zarahamala/arrahmah.id)