KOLOMBO (Arrahmah.com) – Presiden Sri Lanka kemarin (6/7/2019) mengumumkan bahwa dia tidak akan mengizinkan pemerintahnya untuk membuat kesepakatan militer yang diusulkan yang akan memungkinkan pasukan AS memiliki akses gratis ke pelabuhan-pelabuhan pulau itu.
Maithripala Sirisena mengatakan dia menentang rancangan Status of Forces Agreement (SOFA) bahwa kedua negara sedang bernegosiasi untuk lebih memperkuat hubungan militer mereka.
Sirisena berselisih dengan Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe yang pro-Barat.
“Saya tidak akan mengizinkan perjanjian apa pun yang merusak independensi dan kedaulatan kami,” tegas Sirisena pada rapat umum di selatan pulau itu.
“Beberapa perjanjian yang sedang dibahas saat ini merugikan negara kita.”
“Saya tidak akan membiarkan SOFA yang berupaya mengkhianati bangsa. Beberapa pasukan asing ingin menjadikan Sri Lanka salah satu pangkalan mereka. Saya tidak akan membiarkan mereka datang ke negara ini dan menantang kedaulatan kami.”
SOFA berupaya memastikan akses timbal balik ke fasilitas pelabuhan dan memungkinkan masuknya personel militer dan kontraktor mereka secara bebas.
Sirisena mengatakan tidak akan ada perjanjian bilateral “melawan kepentingan nasional Sri Lanka” selama dia masih menjabat.
Setahun yang lalu, Washington mengumumkan pihaknya memberikan $ 39 juta untuk meningkatkan keamanan maritim di Sri Lanka ketika Cina mengembangkan cengkeraman strategisnya di pulau Samudra Hindia tersebut. (Althaf/arrahmah.com)