HASAKAH (Arrahmah.id) — Pemerintah semiotonom Kurdi Suriah menyerahkan 146 wanita dan anak-anak yang terkait kelompok militan Islamic State (ISIS) kepada Tajikistan, kata seorang pejabat Kurdi pada Senin (25/7/2022). Ini pemulangan pertama ke negara bekas Soviet itu.
” Kurdi menyerahkan 42 wanita dan 104 anak-anak, termasuk anak yatim, yang ditahan di kamp Al-Hol dan Roj di timur laut Suriah kepada duta besar Tajikistan untuk Kuwait Zabidullah Zabidov,” kata pejabat urusan luar negeri Kurdi, Fanar al-Kaeet, lansir VOA (25/7).
Negara bekas Soviet itu telah melakukan kontak dengan Kurdi Suriah “selama berbulan-bulan” untuk memulangkan warganya, kata Kaeet dalam konferensi pers di Qamishli, kota di Suriah timur laut.
Sebelumnya, puluhan ribu warga asing dari berbagai dunia bergabung dengan kekhilafahan yang didirikan ISIS. Banyak dari mereka membawa istri dan anak-anak untuk tinggal di negara yang dideklarasikan oleh ISIS di wilayah Irak dan Suriah yang mereka rebut pada tahun 2014.
Para militan dan keluarganya ini kemudian terusir dari wilayah yang mereka kuasai pada 2019 setelah diserang terus menerus oleh koalisi 80 negara dunia yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS).
Otoritas Kurdi yang dibiayai AS telah berulang kali meminta negara-negara di dunia untuk memulangkan warganya dari kamp-kamp pengungsi yang padat dan tidak manusiawi. Tetapi sebagian besar negara hanya menerima secara sporadis, karena khawatir akan reaksi politik di dalam negeri.
Keluarga ISIS ini semuanya ditempatkan di kamp Al-Hol dan Roj yang berkapasistas 10.000 orang namun diisi oleh 70.000 orang.
Menurut Human Rights Watch, lebih dari 41.000 warga asing, mayoritas di bawah 12 tahun, ditahan dalam kamp-kamp dan penjara-penjara di Suriah timur laut atas dugaan terkait ISIS. (hanoum/arrahmah.id)