TAIPEI (Arrahmah.id) – Puluhan pesawat tempur Cina terdeteksi di sekitar Taiwan dalam satu hari, kementerian pertahanan pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu, mengatakan pada Selasa (19/9/2023), ketika mereka meminta Beijing untuk menghentikan “tindakan provokatifnya”.
Serangan udara terbaru ini terjadi sehari setelah Cina menerbangkan 103 pesawat tempur dalam kurun waktu 24 jam dari Ahad hingga Senin pagi di sekitar Taiwan, yang menurut pihak berwenang pulau itu merupakan jumlah yang “sangat tinggi”, lansir AFP.
Pada Selasa, kementerian tersebut mengatakan bahwa Cina menerbangkan 55 pesawat dan mengerahkan tujuh kapal angkatan laut di sekitar pulau tersebut dari Senin hingga Selasa pagi.
Beijing mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya sendiri yang akan direbut suatu hari nanti, dan telah meningkatkan tekanan diplomatik dan militer terhadap Taipei dalam beberapa tahun terakhir.
Pada Selasa, kementerian Taiwan menuduh Cina melakukan “tindakan provokatif” yang menyebabkan “meningkatnya ketegangan dan memburuknya keamanan regional.”
Sekitar setengah dari 55 pesawat tempur yang terdeteksi melintasi apa yang disebut garis tengah Selat Taiwan yang memisahkan pulau itu dari Cina, dan memasuki zona identifikasi pertahanan udara barat daya dan tenggara (ADIZ), kata Taipei.
Taiwan telah mendesak Cina untuk “segera menghentikan tindakan sepihak yang merusak seperti itu.”
Kementerian Luar Negeri Cina tidak mengomentari serangan mendadak pada Senin, meskipun juru bicaranya, Mao Ning, menegaskan kembali posisi Beijing bahwa Taiwan adalah milik Cina.
Dia juga menegaskan kembali kebijakan Beijing bahwa “apa yang disebut garis tengah tidak ada”.
Taipei telah melaporkan peningkatan yang nyata dalam jumlah serangan oleh pesawat tempur dan kapal-kapal Cina dalam beberapa hari terakhir.
Beijing mengatakan pekan lalu bahwa pasukannya berada dalam “siaga tinggi” setelah dua kapal milik Amerika Serikat dan Kanada berlayar melalui Selat Taiwan. (haninmazaya/arrahmah.id)