KABUL (Arrahmah.id) — Menteri Pendidikan Taliban atau Imarah Islam Afghanistan (IIA), Habibullah Agha, menegaskan bahwa sekolah hingga kelas enam saat ini akan dibuka untuk anak perempuan.
“Secara efektif (pemerintah) mempertahankan larangan sekolah menengah atas untuk siswa perempuan,” tegasnya, dikutip dari Al Jazeera (23/3/2023).
IIA telah memberlakukan larangan pendidikan untuk perempuan tak lama setelah Afghanistan diambil alih.
Larangan itu dilakukan untuk mempersiapkan terlebih dahulu sistem pendidikan baik bagi perempuan baik infrastrukturnya ataupun hal lainnya.
IIA sempat menjanjikan akan kembali membuka universitas bagi perempuan dengan catatan para mahasiswi mau mengikuti aturan main yang diterapkan IIA seperti menggunakan hijab yang diterapkan pemerintah dan mengubah silabus pelajaran sesuai syariat Islam.
Selain hal itu, larangan diterapkan karena IIA masih menganggap kondisi pendidikan untuk perempuan saat ini masih belum kondusif dan belum dapat memberikan keamanan bagi kaum perempuan. (hanoum/arrahmah.id)