Arab Saudi melalui Port Authority Jeddah memberikan lampu masuknya kapal Indonesia guna mengangkut calon jemaah haji. Tahun 2008, haji bisa lewat laut
Kegiatan haji melalui transportasi laut bisa dilaksanakan paling lambat 2008. Keinginan itu bukan lagi sekadar wacana, karena pihak Arab Saudi melalui Port Authority Jeddah telah memberikan lampu hijau untuk masuknya kapal berbendera Indonesia yang mengangkut para calon jemaah haji tersebut. Menteri Perhubungan Jusman Sjafii Djamal mengatakan, dari sisi transportasi, kapal yang sekarang ini dioperasikan PT Pelni cukup mampu mengangkut para jemaah haji. Kuncinya sekarang ini ada di Departemen Agama. “Kami sih mendukung penuh semua kegiatan haji yang dilakukan melalui laut. Peluang itu cukup terbuka untuk segera dilaksanakan,” kata Jusman di Jakarta, baru-baru ini.
Dirinya juga tidak menepis anggapan kalau kegiatan haji melalui laut itu menimbulkan perdebatan. Terutama usia para calon jemaah haji. Tapi ada juga yang sangat mendukung dilakukannya melalui kapal laut.
Munculnya dukungan segera dilaksanakannya haji laut tersebut mengingat tingginya animo umat Islam di Indonesia untuk melaksanakan rukun Islam yang kelima tersebut. Bahkan pihak Fokus Maritim Indonesia (FMI) yang akan mempelopori dilaksanakannya haji melalui laut telah menandatangani kerja sama penggunaan kapal milik PT Pelni, yaitu KM Labobar buatan galangan kapal Jos L Meyer GmbH Papenburg Jerman dengan kapasitas 3.000 orang.
Bagi manajemen PT Pelni, angkutan haji melalui laut sangat meguntungkan. Ini merupakan salah satu pengembangan bisnis Pelni, selain bisnis inti sebagai angkutan penumpang laut dalam negeri. Selain itu, Pelni akan mengembangkan bisnis angkutan peti kemas dan otomotif.
Dari sisi keuangan, kegiatan haji melalui kapal laut dapat membantu masyarakat ekonomi lemah, karena ongkosnya jauh lebih murah dibanding dengan pesawat udara, yaitu menghemat hingga Rp 5 juta. Di sisi lain juga bisa menghemat devisa, karena Indonesia tidak perlu menyewa pesawat terbang asing yang biayanya bisa mencapai dua kali lipat.
Berdasarkan kajian, pemberangkatan jemaah haji menggunakan kapal laut nantinya bisa dipusatkan di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Pelabuhan Belawan Medan, dan Pelabuhan Makassar. Dengan menggunakan Kapal Labobar, perjalanan kapal sampai ke Makkah diperkIraqan memakan waktu tujuh hari tanpa singgah.
Sumber: Hidayatullah