SREBRENICA (Arrahmah.id) — Fatima Muhic adalah seorang bayi baru lahir yang menjadi korban termuda ketika tragedi pembantaian Srebrenica. Dia meninggal hanya beberapa jam setelah kelahirannya.
Fatima menjadi salah satu korban pembantaian massal yang dilakukan pasukan Republik Srpska pimpinan Jenderal Ratko Mladić pada 12 Juli 1995 di Srebbrenica, Bosnia.
Jenazah Fatima ditemukan di kuburan massal Pabrik Baterai di Potočari pada Juli 2012 bersama sekitar lebih dari jenazah 8000 lelaki dan remaja etnis Muslim Bosniak.
Penemuan jenazah ini terungkap setelah kesaksian anggota batalion Belanda yang mengungkapkan bahwa ada kuburan massal di sana pada akhir 2012.
Ibu Fatima, Hava Muhić, memohon agar mereka mencantumkan namanya di peti mati agar anaknya tidak tanpa nama. Dia memutuskan untuk memanggilnya Fatima yang dia lahirkan di markas pasukan perdamaian Belanda (UNPROFOR) pada Juli 1995.
Fatima dimakamkan di Potocari dekat ayah, dua paman, dan kakeknya. Hampir semua laki-laki dari keluarga ini dibunuh.
Pembantaian Srebrenica dianggap secara meluas sebagai pembunuhan massal terbesar di Eropa semenjak Perang Dunia II. Ia juga merupakan kejadian pertama yang ditetapkan sebagai genosida secara hukum.
Akibat bentuk kejadian ini, jumlah sebenarnya, butiran terperinci, dan sebab kejadian dipertikaikan sampai kini. Kejadian ini dianggap sebagai kejadian paling menakutkan dan kontroversial dalam sejarah Eropa modern pasca Perang Dunia II. (hanoum/arrahmah.id)