HEBRON (Arrahmah.id) — Seorang wanita Palestina berusia 68 tahun meninggal dunia di sebuah penjara Israel pada Sabtu (2/7/2022). Wanita ini kehilangan nyawa 6 bulan setelah ditangkap pasukan Israel di dekat pos pemeriksaan militer di Hebron di Tepi Barat.
Diberitakan Al Jazeera (3/7), Saadia Farajallah adalah tahanan wanita Palestina tertua di penjara Israel. Dia telah ditahan di penjara Damon Israel sejak Desember 2021.
Ibu delapan anak ini berasal dari kota Idna, di selatan Tepi Barat.
Selama masa penahanannya, Farajallah dilaporkan menderita beberapa penyakit kronis, termasuk tekanan darah tinggi dan diabetes.
Pada 28 Juni lalu, Farajallah sempat menghadiri sidang pengadilan dengan menggunakan kursi roda ketika jaksa menuntut hukuman penjara lima tahun dan denda 15.000 sheqalim (Rp 63 juta).
Klub Tahanan Palestina, sebuah kelompok HAM yang mengadvokasi warga Palestina yang ditahan di tahanan Israel, mengatakan keadaan di balik kematian Farajallah masih belum diketahui.
Organisasi itu mengatakan Farajallah kehilangan kesadaran setelah melakukan wudhu untuk shalat subuh. Ia pun langsung dipindahkan ke klinik penjara. Di tempat itu ia meninggal dunia.
Faksi Palestina dan organisasi hak asasi manusia mengecam kematian Farajallah. Mereka mengatakan dia meninggal akibat kebijakan kelalaian medis Israel yang dipraktikkan terhadap tahanan politik Palestina.
Otoritas Palestina (PA), telah menuntut otopsi Farajallah. Sementara itu, Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayya meminta otoritas pendudukan Israel bertanggung jawab penuh atas kematian Farajallah.
Shtayya bersama Kementerian Luar Negeri Palestina meminta organisasi HAM internasional untuk membuka penyelidikan atas kematian Farajallah. Shtayya juga meminta mereka untuk mendesak otoritas pendudukan agar membebaskan semua tahanan wanita dan yang sakit.
Farajallah adalah orang Palestina ke-230 yang tewas saat berada di penjara atau penahanan Israel sejak 1967.
Ada 4.700 warga Palestina saat ini ditahan di penjara Israel, termasuk 32 wanita dan 170 anak-anak, menurut kelompok hak asasi tahanan Palestina Addameer.
Sekitar 640 tahanan ditahan di bawah “penahanan administratif”, sebuah kebijakan yang memungkinkan Israel menahan tahanan tanpa tuduhan atau pengadilan.
Farajallah adalah orang Palestina ke-230 yang tewas saat berada di penjara atau penahanan Israel sejak 1967.
Menurut kelompok hak asasi tahanan Palestina Addameer, ada 4.700 warga Palestina saat ini ditahan di penjara Israel, termasuk 32 wanita dan 170 anak-anak.
Sekitar 640 tahanan ditahan di bawah penahanan administratif, sebuah kebijakan yang memungkinkan Israel menahan tahanan tanpa tuduhan atau pengadilan. (hanoum/arrahmah.id)