KABUL (Arrahmah.com) – Seorang tahanan yang ditangkap oleh pasukan salibis NATO di Afghanistan ditemukan tewas di selnya. NATO dalam pernyataannya hari Senin (18/10/2010) mengatakan bahwa investigasi terhadap kasus ini sedang berlangsung.
Orang itu ditangkap selama operasi militer oleh Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) pada hari Sabtu dan ditemukan tewas keesokan harinya di penjara yang terletak di provinsi Kandahar.
Penyiksaan terhadap tahanan dan tewasnya tahanan dalam penjara yang dioperasikan oleh salibis merupakan salah satu isu sensitif bagi banyak warga Afghanistan, setelah tentara AS memukuli dua tahanan hingga meninggal pada tahun 2002 di penjara Bagram, sebelah utara Pangkalan Udara AS, sebelah utara Kabul.
Penjara yang dibangun khusus untuk menahan orang-orang yang ditangkap dari operasi melawan Taliban pasca serangan 11 September, awal tahun ini diubah menjadi penjara senilai $ 60 juta yang diklaim Washington telah memenuhi standar internasional.
Pada hari Sabtu lalu, Yayasan Open Society melaporkan mantan narapidana yang ditahan di sebuah penjara rahasia AS di Bagram mengalami pelecehan dan penyiksaan di tangan militer AS.
Dalam laporan tersebut, mantan narapidana itu mengaku bahwa tentara AS memperlakukan mereka tanpa rasa kemanusiaan serta tidak memperbolehkan Palang Merah mengunjungi mereka.
Selain penjara Bagram, masih terdapat penjara rahasia lain dengan ukuran yang lebih kecil di pangkalan militer asing di Afghanistan, yang dijadikan tempat penampungan sementara sebelum para tawanan dipindah ke Bagram atau diserahkan ke otoritas Afghanistan.
Awal tahun ini, dilaporkan ada sekitar 1.000 orang yang ditahan di penjara militer asing di Afghanistan, lebih dari 800 orang diletakkan di penjara utama Bagram. (althaf/arrahmah.com)