GAZA (Arrahmah.id) – Seorang tawanan ‘Israel’ yang dijadwalkan dibebaskan berdasarkan kesepakatan pertukaran tawanan mencoba bunuh diri, dan kebijakan Netanyahu menuai kritik tajam.
Hal ini diumumkan oleh juru bicara Brigade Al-Quds, sayap militer gerakan Jihad Islam Palestina.
Dalam pesan video, Abu Hamza mengatakan bahwa tim medis gerakan berhasil menyelamatkan nyawa tawanan setelah ia mencoba bunuh diri tiga hari lalu.
Hal ini terjadi “karena kondisi psikologisnya” setelah pemerintahan Benjamin Netanyahu memberlakukan persyaratan baru yang menyebabkan kegagalan dan penundaan negosiasi pembebasannya, Abu Hamza menambahkan.
Tahanan yang mencoba bunuh diri itu dijadwalkan akan dibebaskan sebagai bagian dari kelompok tahanan yang memenuhi persyaratan dan standar tahap pertama kesepakatan pertukaran dengan ‘Israel’, katanya.
Akibat insiden ini, gerakan ini memutuskan untuk memperketat prosedur keamanan dan keselamatan bagi para tawanan.
⚡️The military spokesman for Al-Quds Brigades, Abu Hamza:
Three days ago, one of our medical teams dealt with a suicide attempt by a prisoner held by one of the security units of Saraya Al-Quds.
The medical team successfully saved the prisoner’s life after his attempt, caused… pic.twitter.com/hslcRXZWEF
— Warfare Analysis (@warfareanalysis) January 2, 2025
Protes Massa
Telah terjadi beberapa protes selama beberapa bulan terakhir di seluruh ‘Israel’ dengan demonstran menyerukan kesepakatan gencatan senjata untuk membebaskan tawanan.
Dalam sebuah protes pada Sabtu malam (28/12/2024), Yehuda Cohen, ayah salah satu tawanan, menuduh Netanyahu “berusaha menipu” Presiden AS terpilih Donal Trump.
“Pembicaraan Netanyahu dan menteri pertahanan tentang melanjutkan perang dan mempertahankan kendali militer atas Gaza melayani para ekstremis di pemerintahan dan bertentangan dengan kepentingan ‘Israel’,” katanya, menurut Times of Israel.
Meningkatnya Angka Bunuh Diri
Surat kabar itu melaporkan pada Kamis (2/1/2025) bahwa telah terjadi peningkatan jumlah dugaan bunuh diri di kalangan tentara di tengah perang genosida ‘Israel’ di Gaza.
Sebanyak 28 tentara diyakini tewas karena bunuh diri sejak 7 Oktober 2023, demikian laporan surat kabar itu, mengutip data yang diterbitkan oleh tentara ‘Israel’.
IDF says number of troop suicides has risen during war, with hundreds of thousands in reserves https://t.co/QJxAlFD2hD
— The Times of Israel (@TimesofIsrael) January 2, 2025
“Sepuluh kasus bunuh diri lainnya diduga terjadi pada 2023 sebelum serangan Oktober,” tambah laporan itu, yang mencatat bahwa jumlah kematian secara keseluruhan di militer pada 2023-2024 “merupakan yang tertinggi dalam beberapa dekade akibat perang.” (zarahamala/arrahmah.id)