JAKARTA (Arrahmah.com) – Tagar #MenagUnfaedah jadi trending topic di Twitter setelah Duta Besar Arab Saudi Essam bin Abed Al-Thaqafi mengirimkan surat ke Ketua DPR RI, Puan Maharani, yang berisi bantahan jika Indonesia tidak mendapatkan kuota haji tahun 2021.
Surat tersebut menegaskan jika otoritas Arab Saudi sama sekali belum mengeluarkan instruksi mengenai pelaksanaan haji untuk seluruh jamaah di dunia, termasuk Indonesia.
“Otoritas yang berkompeten di Kerajaan Arab Saudi hingga saat ini belum mengeluarkan instruksi apapun berkaitan dengan pelaksanaan haji tahun ini, baik bagi para jamaah haji Indonesia atau bagi para jamaah haji lainnya dari seluruh negara di dunia,” tulis Dubes Arab Saudi dalam suratnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengatakan bahwa Indonesia tidak mendapat kuota haji di tahun 2021 karena vaksin Covid-19 yang digunakan di Indonesia belum masuk dalam daftar WHO.
Begitu juga dengan Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily yang mengatakan hanya 11 negara yang mendapat kuota haji 2021 dari Arab Saudi, dan Indonesia tidak termasuk.
Pemerintah melalui Menag Yaqut Cholil Qoumas kemudian mengumumkan bahwa Indonesia tidak memberangkatkan jamaah haji di tahun 2021 ini.
“Menetapkan pembatalan keberangkatan jamaah haji pada penyelenggaraan ibadah haji 1442 Hijriah atau 2021 Masehi bagi WNI yang menggunakan kuota haji Indonesia dan kuota haji lainnya,” kata Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, pada Kamis (3/6/2021).
Keputusan ini tertuang dalam Keputusan Menag RI Pada Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1442 Hijriah/2021 Masehi.
Hal tersebut memancing reaksi dari netizen di Twitter yang merasa pemerintah melakukan kebohongan terkait keberangkatan jamaah Indonesia untuk Ibadah Haji 2021. Yaqut pun kini menuai kecaman deras umat Islam.
“Saya lebih percaya surat resmi dari dubes Saudi … pemerintah kebanyakan bohong ….. menag tdk punya kemampuan diplomasi negosiasi dgn saudi,” tulis salah satu netizen.
“Karna uang nya udah habis makanya quota haji gak dapat Kan logis ..#MenagUnfaedah,” tulis netizen lainnya.
Kritik juga disuarakan oleh politikus PKS Jazuli Juwaini, “Hrsnya Menag melakukan trobosan2 komunikasi yg maksimal dgn Saudi, bukan curhat dan heran sndiri,
Jgn biarkan Umat Islam makin kecewa….,” tulisnya.
Akun @hukumdan_ juga mengkritisi Menag Yaqut yang dinilai terlalu sering menyebut kata radikal dalam merespon suatu isu atau peristiwa. Namun di sisi lain, Menag tidak bisa mengupayakan jamaah RI berhaji pada tahun ini.
“Baru di Era Menag skrg ini Indonesia tidak mendapatkan Kuota Haji, negara muslim terbesar di dunia tidak dapat kuota Haji, apa kata Haji Bolot ya kalau kek gini. Makanya jangan biasakan jualan Radikal radikul mulu. di kira enak kale jadi menag,” curit @hukumdan_. (rafa/arrahmah.com)