Oleh: Ustadz Abu Muhammad Jibriel Abdul Rahman
(Arrahmah.com) – Bismillahirrahmanirrahim…
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh… Ikhwani waakhatifillah Rahimakumullah…
Tadabbur kita hari ini ialah firman Allah : QS Al Ankabut 29: 45
اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ ۖ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ
Tarjamah Tafsiriah:
“Wahai Muhammad, bacakanlah kepada kaum Quraisy Al-Qur’an yang diwahyukan kepadamu. Laksanakanlah shalat. Sungguh shalat dapat mencegah seseorang dari perbuatan-perbuatan dosa besar dan kerusakan moral. Sungguh shalat itu sangat besar pahalanya. Allah mengetahui segala perbuatan kalian.”
Ayat yang mulia ini mengajarkan bahwa shalat yang benar akan mencegah pelakunya dari segala dosa dan perbuatan maksiat. Shalat yang khusyu ‘menjadikan pelakunya sebagai hamba Allah yang mulia dan terpuji akhlaqnya, pemberani dalam kebenaran, dakwah dan jihad tetapi sangat takut berlaku durhaka kepada Allah dan Rasul Nya.
Tidak ada kata berhenti apalagi futur dalam perjuangan. Kecintaannya hanyalah beramal shalih diatas tauhidnya yang benar. Kemalasan dan sifat penakut merupakan kehinaan dan kecacatan dalam ibadah di hadapan Allah subhanahu wata’ala. Apakah sebenarnya buah shalat yang benar dan khusyu’ ? Renungkan kisah seorang shalih, ahli shalat yang pemberani.
Inilah sebuah kisah yang disebutkan oleh Imam Zahbi didalam Sir Alam un Nubala.
Dia berkata bahwa ada sekumpulan orang yang melakukan perjalanan dimalam hari. Kemudian mereka sampai ke suatu lembah yang dikelilingi hutan belantara. Lalu mereka bersiap-siap untuk tidur. Seiring mereka sedang bersiap-siap, seekor singa datang. Lalu mereka memanjat pepohonan untuk menyelamatkan diri.
Tapi ada satu orang yang sedang shalat Qiyamul Lail (shalat malam). Ketika singa itu menghampirinya, dia terus beribadah. Kemudian sang singa berputar mengelilingi orang itu, lalu meninggalkannya.
Ketika teman-temannya turun dari pohon, mereka berkata “Kau gila.” Kira-kira begitulah percakapan mereka. Mereka berkata “Singanya menghampirimu tapi kau tidak bergerak.” Dia berkata “Demi Allah, aku merasa malu bahwa aku berdiri di hadapan Allah subhanahu wata’ala, tapi aku malah takut kepada hal lainnya. Aku malu bahwa aku berdiri di hadapan Allah SWT, tapi aku malah takut kepada salah satu ciptaan-Nya.”
Subhanallah, Al hamdulillah, Allahu Akbar. tingkat khusyuk yang luar biasa.
Wallahu’alam bish shawab…
(abujibriel.com/arrahmah.com)