JAKARTA (Arrahmah.com) – Pembatalan acara seminar Menghadapi Makar Syi’ah Dalam Revolusi dan Aqidah yang sedianya diadakan oleh Gema Salam di masjid Sholihin Condet pada tanggal 30 April 2011 dikarenakan ulah terror oleh sebagian oknum mendapatkan respon yang cukup banyak dari umat Islam.
Seusai pembatalan acara tersebut, pihak Gema Salam mendapatkan banyak SMS dan panggilan seluler dari pihak-pihak yang merasa kecewa akibat pembatalan acara tersebut. Responnya amat beragam diantaranya peserta yang mengungkapkan kekesalannya pada pihak peneror dikarenakan yang bersangkutan datang jauh-jauh dari luar Jakarta khusus untuk menghadiri acara tersebut. Tercatat ada sejumlah peserta yang datang dari Cirebon, Majalengka, Bandung bahkan dari Jawa Timur mengungkapkan kekesalannya. Disamping itu, ada juga SMS dan telpon yang berisi dukungan pada pihak panitia Gema Salam untuk terus mengadakan acara guna membongkar makar Syi’ah di negeri ini. Bahkan, beberapa pihak meminta untuk mengadakan acara serupa di tempat mereka.
Kesadaran umat Islam makin tergugah setelah pengikut Syi’ah di Indonesia ngelunjak (begitu ungkapan Ust. Hartono Ahmad Jaiz) dengan mengadakan deklarasi Muhsinin yang “seenak hati” menggabungkan antara Syi’ah dan Sunni, dengan mengesampingkan semua pelanggaran fatal Syi’ah dalam mencederai keyakinan umat Islam. Belum lagi kesembronoan pihak Syi’ah dengan mencantumkan beberapa pihak yang diklaim mendukung adanya deklarasi tersebut hingga memicu kemarahan pihak yang bersangkutan.
Namun, segala macam teror dan makar busuk Syi’ah justru menjadikan barisan umat Islam makin rapat menghadapi mereka . Atas berkah dari Allah setelah melalui beberapa koordinasi dan persiapan acara, Gema Salam bekerjasama dengan Pemuda Persis dan Al Irsyad Insya Allah akan mengadakan tabligh akbar dengan judul “Ahlus Sunnah Bersatu Menolak Syi’ah” yang Insya Allah akan diselenggarakan di Masjid Al Furqon Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (Jl. Kramat Raya 45 Jakarta Pusat) pada hari Jum’at 10 Juni 2011 dari pukul 13.00 – selesai.
Tampil sebagai pembicara tersebut adalah KH Cholil Ridwan ( MUI Pusat ), Dr Zain An Najah ( Dewan Dakwah Islam Indonesia ), Habib Thohir Al Kaff ( Ketua Ponpes Al Bayyinat ), Habib Ahmad Zain Al Kaff, Ustadz Bahtiar, M.A. ( Persatuan Islam ) serta pembicara dari ormas-ormas Islam yang lain.
Wujudnya acara ini adalah sebagai bukti eksistensi Ahlus Sunnah di Indonesia dalam menghadapi makar Syi’ah di Indonesia. Acara yang nantinya akan diwakili oleh berbagai elemen umat Islam tersebut menunjukkan bahwa bahaya Syi’ah ini adalah permasalah bersama umat Islam dan bukan hanya masalah bagi satu golongan umat Islam tertentu serta tidak bisa dibatasi sebagai masalah di Timur Tengah saja. Jika Ahlus Sunnah di Indonesia dianggap sebagai umat yang tidak peka terhadap pelecehan aqidah-aqidah Islam dan membiarkan segala bentuk penghinaan pada Rasulullah, sahabat, serta istri-istrinya maka anggapan itu adalah salah besar dan ini adalah permasalahan serius bagi seluruh umat Islam.
Demi keberlangsungan serta kesuksesan acara tersebut maka kami selaku panitia mengundang segenap umat Islam pada umumnya serta seluruh jajaran ormas-ormas islam untuk menghadiri acara tersebut.
(M Fachry/arrahmah.com)