GAZA (Arrahmah.com) – Para analis militer “Israel” sepakat menyatakan pertempuran di desa Syujaiyah, Gaza timur, merupakan pertempuran paling sengit dan paling berat dalam sejarah militer “Israel”. Mereka menegaskan pertempuran itu akan memberikan dampak psikologis terhadap militer “Israel” pada masa yang akan datang.
Analis militer pada harian “Israel” Haaretz Amos Harel menegaskan bahwa pertempuran Syuja’iyah akan berpengaruh kepada pergerakan maju pasukan darat “Israel” ke wilayah pedalaman Gaza.
Harel menyatakan para pejuang Hamas memperlihatkan ketangguhan dalam pertempuran yang tiada tandingannya, saat mereka berhasil beberapa kali mengurung pasukan darat “Israel”. Menurutnya hal itu merupakan pembelajaran yang sangat jelas dari pihak Hamas terhadap kesalahan-kesalahan mereka dalam operasi “hujan peluru” enam tahun silam.
Analis militer pada harian “Israel” Maariv Yossi Melman mengatakan “sesungguhnya pertempuran yang terjadi di desa Syuja’iyah bisa dianggap sebagai titik balik peperangan darat, dimana pertempuran tersebut lebih sengit dan lebih ganas dari perang Lebanon II.”
Melman menegaskan bahwa pasukan “Israel” menghadapi para pejuang baru dari kelompok Hamas di pinggiran desa Syuja’iyah dimana sebelumnya pasukan “Israel” belum pernah berhadapan dengan mereka dalam peperangan-peperangan terdahulu. Ia menambahkan bahwa gencarnya tembakan dan keunggulan teknologi perang “Israel” tidak menggentarkan para pejuang Hamas, “bahkan mereka semakin ganas.”
Melman mengatakan bahwa gencarnya bombardir “Israel” terhadap desa Syuja’iyah telah mengembalikan kenangan penduduk Palestina terhadap pembantain Shabra dan Shatila.
Seperti diberitakan oleh Al-Jazeera bombardir “Israel” yang massif dan brutal terhadap desa Syuja’iyah, Gaza timur pada hari Ahad (20/7/2014) telah membantai 72 warga muslim Palestina, mayoritas korban adalah anak-anak, wanita dan orang jompo. Sekitar 400 warga lainnya mengalami cedera saat mereka berusaha menyelamatkan diri dari serangan biadab tersebut.
Mujahidin Brigade Al-Qassam dan kelompok pejuang Palestina lainnya merespon pembantaian biadab tersebut dengan pertempuran sengit melawan tentara “Israel”. Pertempuran tersebut telah memberikan pil yang sangat pahit bagi pasukan pengecut “Israel” yang ahli membantai penduduk sipil tak berdosa.
(muhib al majdi/arrahmah.com)