JAKARTA (Arrahmah.com) – Muktamar Majelis Intelektual Ulama Muda Indonesia (MIUMI) telah digelar pada Kamis 12 Juni 2014 lalu. Tercatat hadir pada muktamar itu inisiator pendiri hingga pengurus teras MIUMI, diantaranya, Adian Husaini, Hamid Fahmi Zarksyi, Bachtiar Nasir, Adnin Armas, Zaitun Rasmin, Anis Malik Toha, Idrus Ramli dan Farid Ahmad Okbah.
Salah seorang peserta muktamar, Ustadz Ilham Kadir, MA,menuliskan beberapa hal tentang suasana muktamar di ilhamkadirmenulis.blogspot.com. Salah satu yang cukup menyita perhatian adalah persoalan Syiah di Indonesia.
Ustadz Farid Ahmad Okbah MA, saat tampil berbicara pada muktamar itu membawakan materi tentang bahaya Syiah sebagai spesifikasi kajiannya. Ustadz Farid memulai pembicaraan dengan menuturkan beberapa tipologi ulama dan intelektual. Ulama yang penguasa, mereka para khulafa rasyidin yang penguasa sekaligus ulama; setelah itu penguasa yang mengikuti ulama; periode selanjutnya ulama berseberangan dengan umara, namun ulama tetap menjadi pencerah umat; dan paling rusak adalah ketika ulama menghinakan diri pada penguasa.
Syiah, lanjut ustadz Farid, memiliki lima kekuatan yang mengalahkan kekuatan apa pun. Pertama, Syiah memiliki negara. Kedua, mereka memiliki marja’, ABI ke Iran, IJABI ke Libanon, mereka tunduk patuh pada marja’, saat ini sudah banyak anak Indonesia yang berlatih perang dengan Hizbullah di Libanon. Ketiga, Mereka punya khumus, atau dana untuk memperkuat gerakan mereka. Keempat, kaderisasi yang terus terpelihara, saat ini saja, kurang lebih sekitar 12.000 pelajar Indonesia di Iran, sementara di Mesir hanya 5000. Kelima, Syiah memiliki kader ilmiah militan lulusan khauzah ilmiah di Iran seperti Qum.
“Semua ini, bukan saja sekadar tantangan, tapi sudah menjadi bara yang menyala dalam rumah kita,” kata penulis buku, Ahlussunah wal Jamaah dan Dilema Syiah di Indonesia ini.
Menurutnya, ajaran Syiah tidak usah ditakuti karena sangat rapuh, ia hanya ibarat balon, begitu kena jarum akan langsung meletup. “Maka kita, MIUMI harus menjadi jarum bagi Syiah,” tegas Ustadz Farid.
(azm/arrahmah.com)