MAKASSAR (Arrahmah.com) – Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan yang dikenal penduduknya ahlussunnah wal jamaah ternyata telah disusupi aliran Syiah. Hal ini dilaporkan Muhammad Yamin, salah seorang mahasiswa asal Wajo yang menjadi peserta kajian Mufti Yaman, Syaikh Ahmad bin Hasan (24/2) di Mesjid Kampus Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar.
“Masyarakat sudah dua kali melakukan pengusiran. Pertama kali mereka datang memanfaatkan mesjid besar. Kemudian kami usir. Lalu mereka menempati Islamic Center. Itupun masih kami usir. Sekarang mereka menggunakan pendekatan adat dan sufi untuk mempengaruhi masyarakat. Tapi mereka juga dekat dengan pemerintah. Menurut Syaikh, apa yang mesti kami lakukan?” ungkapnya panjang lebar menjelaskan perkembangan Syiah di kabupaten Wajo seperti dilansir MuslimUnhas.
Seperti diketahui, Syiah dalam pandangan kaum Muslimin merupakan salah satu aliran sempalan terbesar dan tertua dalam sejarah Islam. Sebagaimana disampaikan Syaikh Mamduh, Komisaris Majalah Qiblati dan mantan Ketua Perhimpunan Muallaf Dunia saat Seminar Islam dan Ideologi (17/2) di Unhas, pokok ajaran mereka adalah Imamah. Keyakinan bahwa setelah Rasulullah, kaum Muslimin wajib membaiat dan beriman pada kepemimpinan Ali bin Abi Thalib dan 11 imam (12 imam) setelahnya berdasarkan ketetapan wahyu Allah. Namun sebagaimana studi kritis Syaikh Mamduh, tidak satupun ayat-ayat Al-Qur’an yang mendukung klaim kepemimpinan Ali bin Abi Thalib ala syiah. Bantahan-bantahan terhadap syiah dalam berbagai topik pun telah beliau sampaikan secara berseri di majalah Islam Internasional Qiblati.
Menjawab pertanyaan Muhammad Yamin, Syiakh Ahmad mengatakan, tanggung jawab menghadang penyebaran syiah merupakan tanggung jawab semua kaum Muslimin.
“Kita akan ditanya pada hari kiamat nanti” kata syaikh tegas.
“Kita harus melawan dengan ilmu. Jangan menggunakan kekerasan yang dapat membuat masyarakat justru simpati pada mereka. Pelajari Islam dengan benar dan dakwahkan.” jawab beliau memberikan solusi. (bilal/HA/arrahmah.com)