DENPASAR (Arrahmah.com) – Bumi Syam yang disebutkan oleh banyak riwayat penuh dengan keberkahan, dikotori oleh tapak-tapak kaum ingkar yang sejak dahulu memusuhi Islam. Mereka adalah kaum Syiah laknat Allah untuknya, yang merupakan anak kandung dari Yahudi, kata ustadz Fuad Al Hazimi. Hal ini diungkapkannya di hadapan ribuan jamaah sholat subuh Masjid Baitul Ma’mur Monang-Maning, Denpasar, Bali Ahad (16/3/2014), dalam acara bedah buku Zionis dan Syiah Bersatu Hantam Islam
“Merekalah yang merusak keberkahan bumi Syam. Mereka menghina Abu Bakar, Omar bin Khattab dan kedua putri Abu Bakar. Bahkan orang Syiah pun mengkafirkan mereka,” tegas ustadz Fuad, seperti dilansir Bumisyam.com.
Syam yang hari ini meliputi Suriah, Libanon, Palestina dan Yordania, adalah bumi terbaik pilihan Allah dan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Di bumi Syam, Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam mengatakan akan ada sebuah kota di akhir zaman yang menjadi benteng kaum Muslim, yaitu kota Ghouta.
Nabi shallallahu alihi wa sallam pun menjelaskan bahwa Allah memberkati bumi Syam dengan bentangan sayap malaikat yang menaunginya. Di bumi Syam pula para shahabat radhiyallahu anhuma dipilihkan untuk tinggal di sana atau di Yaman. Syam adalah tanah penuh keberkahan.
Selain itu, papar ustadz Fuad, stigma ‘Wahabi’ merupakan senjata Syiah teranyar dalam berkelit dan balik menuduh kaum Muslimin yang membongkar kesesatannya. Mereka yang berusaha mengaburkan kesesatan Syiah menutupi perbedaan Islam dan Syiah, dengan berdalih bahwa Sunni-Syiah bersatu, yang membenci Syiah itu Wahabi.
Padahal istilah itu sendiri menisbatkan kepada ulama dakwah tauhid Muhammad bin Abdul Wahab. Sejatinya stigma ini dibuat oleh agen Zionis teman dekatnya Syiah, untuk memecah belah kaum Muslimin.
Bahkan salah satu pentolan Syiah di Irak, Muqtadha Al Sadr, tak ragu menghina umat Islam dengan perkataan yang paling kotor. “Wahabi adalah orang yang najis bahkan lebih najis dibandingkan anjing,” tutur Fuad menirukan pernyataan Muqtadha Al Sadr.
Selanjutnya ustadz Fuad juga mengungkapkan, kaum Syiah juga mengajarkan amalan buruk kepada umat manusia, yaitu nikah mut’ah. Menurut versi Syiah, nikah mut’ah yang sejatinya perzinahan, adalah amalan yang memiliki nilai pahala yang tinggi. Bahkan derajatnya bisa menyamai derajat Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam.
“Derajat keburukan amalan nikah mut’ah mereka samaratakan dengan orang-orang terbaik,” katanya.
Kata ustadz Fuad, di Suriah ada suatu malam khusus untuk melakukan perzinahan itu, namanya malam kegelapan. Di malam itu hampir semua orang Syiah di sana hadir untuk melakukan sebuah kegiatan yaitu nikah mut’ah massal.
“Dan, orang-orang yang hadir dalam acara itu bebas memilih pasangan mut’ah mereka,” ujarnya. Naudzubillah min dzalik. (azm/arrahmah.com)