YAMAN (Arrahmah.com) – Syiah Houtsi di Yaman baru-baru ini kembali menuntut surat An-Nuur, salah satu nama surat dalam Al-Qur’an, agar dihapus dari kurikulum sekolah karena dianggap menimbulkan fitnah.
Sebagaimana diketahui, Allah Subhanahu wa Ta’ala membebaskan istri Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam, Aisyah binti Abu Bakar Radhiyallahu ‘anha dari fitnah keji dalam surat ke-24 dari Al-Qur’an itu.
“Syiah Houtsi kembali menuntut penghapusan surat An-Nuur yang membebaskan Ummul Mukminin Aisyah dari tuduhan keji dari kurikulum sekolah di Yaman,” lansir portal berita Yaman, yemen-press.com, Senin (29/12/2014), sebagaimana dikutip Kiblat.net, Selasa (30/12).
Kelompok Syiah itu beralasan bahwa surat tersebut hanya akan meningkatkan perselisihan sektarian.
Tuntutan ini, tambah Yemen-Press, sebelumnya telah disuarakan Syiah Houtsi pada 2012 lalu. Mereka menuntut pembelajaran surat An-Nuur di sekolah dihapus setelah seorang guru Muslim memberikan soal kepada muridnya tentang Haditsul Ifki. Dalam soal itu, guru tersebut meminta murid memberikan dalil dari Al-Qur’an bahwa istri Nabi shallallahu ‘alaisi wa sallam, Aisyah, dibebaskan dari tuduhan perzinahan.
Pada waktu itu, Syiah Houtsi menuntut pemerintah supaya menghapus pembelajaran surat An-Nuur di sekolah karena dapat menimbulkan perselisihan antara Sunni dan Syiah. Tuntutan ini mencuat setelah Syiah Houtsi merasa kuat dan orang-orang mereka duduk di pemerintahan.
Sebagaimana diketahui, Allah Subhanahu wa Ta’ala telah membebaskan Aisyah Radhiyallahu ‘anha dari tuduhan perzinahan yang dihembuskan oleh orang-orang munafik. Fitnah itu sempat membuat Rasulullah terguncang dan menjauhi Aisyah selama beberapa hari.
Akan tetapi, Allah Subhanahu wa Ta’ala menurunkan ayat 11 dari surat An-Nuur yang menegaskan bahwa seluruh tuduhan itu adalah dusta dan dihembuskan oleh orang-orang munafik. Peristiwa itu dikenal dengan Haditsul Ifki.
(salam-online/arrahmah.com)