PEKANBARU (Arrahmah.com) – Lazimnya seorang Muslim, akan mudah tersentuh ketika mengetahui saudara seimannya menderita. Hal ini pula yang dirasakan jamaah Masjid Amal Maghfirah Pekanbaru saat mengikuti Tabligh Akbar “Hangatkan Bumi Syam di Musim Dingin” Jum’at (20/3/2015).
Saat diputar cuplikan video tragedi Suriah dan jeritan seorang anak dalam video “Ya Ikhwati. Ya Ikhwati”, ratusan jamaah yang hadir emosinya luluh. Penderitaan yang begitu berat tak sanggup dibayangkan. Tragedi Suriah menjadi hal yang sangat menyentuh, tidak hanya kaum ibu, bapak-bapak bahkan pemuda yang biasanya tegar pun tak kuasa menahan deraian air mata, seperti dilaporkan Umar Al Fatih dari Pekanbaru.
Lebih dari 250.000 ummat islam telah meregang nyawa, dengan berbagai macam metode kematian yang menimpa mereka. Dan terjadi terus menerus hingga hari ini sejak Maret 2011 lalu. Kepeduliaan menjadi point penting yang harus terus digerakkan dalam tubuh umat Islam.
Inilah yang dipesankan oleh Ketua Masjid Amal Maghfirah, H. Jasno Susanto kepada tim Syam Organizer (SO) untuk terus bergerak. Bahkan beliau meminta tim SO untuk datang kembali pada bulan Ramadhan mendatang demi mendapatkan infak yang lebih besar lagi.
Syam Organizer bekerjasama dengan takmir Masjid Amal Maghfirah mengajak jamaah untuk mendekat dan merapat dengan Bumi Syam. Masih banyak yang belum mengetahui tentang bumi yang barokah tersebut, tentang kisah para Nabi dan Rasul yang hijrah dan menetap di sana, tentang ratusan para sahabat Nabi yang hidup dan meninggal di sana, lalu tentang realita airmata yang bersimbah darah di abad milenium yang kita berdiri di atasnya.
Bumi Syam, sebagaimana yang dijelaskan oleh Ulama Riau, Ustadz H. Abdul Shomad, Lc.MA yaitu buminya para Nabi. Nabi Ibrahim dan Nabi Musa pernah hijrah ke bumi Syam. Nabi Isa hidup di bumi Syam. Lalu Nabi Muhammad sejak kecil telah dibawa pamannya Abu Thalib untuk berniaga di bumi Syam.
Menukil Surah Al Isra’ ayat pertama, Ustadz Abdul Shomad mengingatkan kembali tentang betapa berkahnya bumi Syam yang kini terpecah menjadi 4 negara : Palestina, Suriah, Yordania dan Lebanon. Khusus Suriah, yang kini masih mencekam akibat keganasan rezim Syiah Nushairiyyah ditambah lagi musim dingin yang ekstrim, Ustadz Abdul Shomad mengajak jamaah untuk menginfakkan harta demi membantu Muslim Suriah yang kedinginan.
“Duit akan dikirim ke Negeri Syam, untuk apa? Untuk beli selimut, karena di sana musim dingin. Kami saja di Mesir, kalau sudah musim dingin kaki membeku. Bayangkan mereka (Muslim Suriah) di sana, turun salju,” ungkap Ustadz Abdul Shomad memotivasi, disaksikan ratusan jamaah.
Selanjutnya, Ustadz Saiful Anwar sebagai pembicara kedua memaparkan tentang pentingnya membantu Muslim Suriah, karena hingga hari ini belum ada satu negara pun di muka bumi ini yang bergerak resmi atas nama negara membantu para korban kebiadaban rezim Basyar Assad di Suriah. Kotak infak pun hilir mudik mendatangi jamaah, infak terbaik dari jamaah menjadi tanda bukti jarak tak kan bisa menghapus persaudaraan berlandaskan iman dan Islam. (azmuttaqin/arrahmah.com)