LONDON (Arrahmah.com) – Muslim Against Crusades (MAC) ditutup dan dilarang oleh polisi Inggris. MAC yang berencana menggelar demonstrasi bertajuk “Hell for Heroes” pada hari ini, Jum’at (11/11/2011) mendadak ditutup situsnya dan dilarang oleh Menteri Sekretaris Negara Inggris, Theresa Mei. Menanggapi hal tersebut, Syekh Anjem Choudary, aktivis Muslim Inggris yang juga juru bicara MAC mengatakan bahwa pelarangan MAC tidak akan pernah menghentikan Islam dan membuat diam kaum Muslimin. Allahu Akbar!
MAC dilarang demonstrasi “Hell for Heroes”
Rencananya, pada hari ini, Jum’at (11/11/2011), Muslim Against Crusades (MAC) akan menggelar aksi demonstrasi yang bertajuk “Hell for Heroes”. Aksi ini menyoroti kekejaman tentara kafir Inggris terhadap kaum Muslimin di Afghanistan, Irak, dan juga penyiksaan kaum kafir AS, Inggris, dan sekutu-sekutu mereka di kamp-kamp konsentrasi penyiksaan brutal di Guantanamo, Agu Ghraib, dan lainnya.
Ironisnya, sehari sebelum demonstrasi MAC yang akan digelar di Royal Albert Hall, Kensington Gore, London dilaksanakan, Inggris melalui Mensekneg, Theresa Mei menutup situs MAC dan melarang aksi tersebut dilaksanakan. Sangat naïf, Inggris sebagai sebuah negara yang menggembar-gemborkan demokrasi dan kebebasan berbicara melarang aktifitas demonstrasi yang akan dilakukan oleh MAC.
Di situs MAC, pada hari Kamis (10/11/2011) tertulis besar-besar bahwa Muslim Against Crusades telah dibubarkan. MAC telah dibubarkan pada tanggal 10 November 2011 yang dengan demikian tidak ada lagi anggota dari organisasi ini dan semua afiliasi dengan organisasi ini telah dibatalkan.
Masih di laman MAC, tertulis besar-besar pernyataan pers hari ini, Jum’at (11/11/2011) bahwa polisi telah menggerebek rumah Syekh Anjem Choudary terkait dengan pelarangan MAC. Menyusul larangan terhadap MAC, organisasi yang memperjuangkan kaum Muslimin dari pendudukan pasukan salib di seluruh dunia, polisi telah menyerbu rumah Syekh Anjem Choudary di London. Hingga saat ini masih belum diketahui bagaimana kondisi aktivis Muslim Inggris yang dikenal sangat “berani” dalam menyuarakan Islam.
Syekh Anjem Choudary : Pelarangan MAC tidak akan menghentikan Islam!
Sehari sebelumnya, Kamis (10/11/2011) Syekh Anjem Choudary masih sempat mengeluarkan pernyataan pers mengatasnamakan juru bicara media untuk MAC. Dalam pernyataan persnya tersebut, Syekh Anjem menyatakan bahwa MAC batal menggelar demonstrasi bertajuk “Hell for Heroes” pada hari Jum’at (11/11/2011).
Beliau melanjutkan, pelarangan MAC oleh Mensekneg Theresa Mei adalah kemenangan besar bagi Islam dan kaum Muslimin dan menunjukkan kebencian pemerintah Inggris terhadap kaum Muslimin yang dengan tulus dan damai ingin menyampaikan kebijakan-kebijakan Islam di seluruh sisi kehidupan.
Aksi demonstrasi yang akan digelar MAC sudah pasti “memanaskan” pemerintah Inggris yang diungkap kekejamannya melalui pengiriman tentara-tentara ke wilayah kaum Muslimin dan menunjukkan bahwa pemerintah Inggris anti Islam dan anti kaum Muslimin.
MAC sekali lagi menegaskan bahwa dirinya adalah gerakan politik dan ideologis yang bergerak berdasarkan sebuah “perjanjian keamanan” yang ketat dimana kehidupan dan kekayaan orang-orang kafir dilindungi sebagaimana kekayaan dan kemanan kita juga dilindungi. MAC mempertimbangkan untuk menunda atau merelokasi aksi agar tidak terjadi bentrok dengan kelompok-kelompok seperti BNP dan EDL yang memiliki maksud untuk membuat kerusuhan.
Namun semua upaya itu tidak ditanggapi dan pemerintah Inggris tetap menunjukkan negara demokrasi seperti apa dirinya (diktaktor) yang tetap melarang dan menutup MAC. Kami menganggap bahwa tujuan dari aksi kami telah tercapai dan pemerintah Inggris telah dengan telak menjadi sasarannya.
Ironisnya MAC telah dilarang dengan menggunakan undang-undang teroris. Sedangkan, bila kita melihat definisi istilah teroris, yaitu : ‘.. menggunakan kekerasan terhadap suatu komunitas atau bagian masyarakat untuk tujuan politik …’ maka teroris terbesar adalah rezim AS dan Inggris dalam kebijakan luar negeri mereka sebagai pembunuhan, penyiksaan dan pendudukan dan kebijakan dalam negeri mereka melalui penangkapan, intimidasi, penyerbuan, dan sejenisnya.
Syekh Anjem Choudary menegaskan bahwa seruan kepada Islam tidak akan pernah berhenti akibat larangan dan pengasingan. Sebaliknya, kami tetap akan menyerukan penegakan syariat Islam dan membela umat Islam di seluruh dunia, karena orang-orang seperti Tony Blair atau David Cameron ingin agar kita berhenti berdakwah dan mereka tidak senang dengan dakwah kita. Kami berjanji bahwa dakwah kita tidak akan pernah berhenti hingga bendera Islam berkibat di atas Downing Street. Allahu Akbar!
Semoga Allah SWT., selalu menjaga Syekh Anjem Choudary dan saudara-saudara Muslim di Inggris. Amien!
(M Fachry/alm/arrahmah.com)