(Arrahmah.com) – Orang nomor dua dalam tubuh Al-Qaeda, Syeikh Ayman Az-Zawahiri mengutuk Perancis karena dengan sangat vokal menggaungkan pelarangan Niqab dan menyeru ulama Yaman untuk menyerukan Jihad melawan intervensi AS di Yaman.
Pernyataannya disampaikan dalam sebuah pesan yang disebarkan di internet pada Selasa (27/7/2010).
Syeikh Ayman mengatakan bahwa harga yang mahal akan dibayar oleh aparat hukum Perancis yang tidak memperbolehkan Muslimah mengenakan penutup wajah di wilayah publik dan ia juag mengatakan bahwa hal tersebut merupakan serangan terhadap Islam.
“Ini merupakan kebebasan bagi kafirin, bukan kebebasan untuk Muslim yang memegang teguh agama mereka,” ujarnya. “Perancis dengan seluruh kekuatannya tidak mampu membuka kepala para biarawati namun kini menyerang setiap Muslimah bercadar.”
Hukum mengenai pelarangan cadar masih ramai dibicarakan di Perancis dan jika diterapkan, maka Perancis akan menjadi negara Eropa kedua setelah Belgia yang memberlakukan peraturan tersebut.
Dua “ulama” Saudi mengumumkan bahwa Muslimah di Perancis terbebas dari mengenakan penutup wajah.
Ini merupakan pesan dari Syeikh Az-Zawahiri yang kedua dalam satubulan yang dirilis di website-website Islam internasional. Ia juga menertawakan para ulama Yaman yang pernah berjanji akan terjun ke medan jihad jika AS menginterfensi Yaman, namun malah mengabaikan tanda-tanda bahwa pemerintah Yaman telah bekerjasama dengan militer AS.
Amnesty Internasional mencatat bahwa mereka telah meminta Washington untuk menjelaskan peran Amerika di Yaman. Mengenai hal tersebut Syeikh Ayman menanyakan “Apakah Amnesty Internasional lebih peduli membela orang-orang Yaman daripada mereka itu (para ulama)?”
“Apa lagi yang mereka tunggu untuk menyerukan jihad?…apakah mereka menunggu tentara AS turun ke jalan-jalan di Sanaa dengan tank mereka?” tutupnya. (haninmazaya/arrahmah.com)