SIDON (Arrahmah.com) – Sedikitnya 20 pendukung seorang ulama Sunni di Libanon, Syeikh Ahmad al-Assir, ditemukan telah tak bernyawa di kompleks Masjid di selatan Sidon setelah bentrokan mematikan dengan tentara Libanon.
Tentara mengklaim bahwa mereka telah mengambil alih kompleks Masjid dan mengatakan mereka telah kehilangan 12 tentara dalam waktu kurang dari 24 jam. Para pendukung Syeikh al Assir yang berada di dalam Masjid dikepung oleh tentara Libanon.
Syeikh Al Assir dalam khutbahnya menyeru pendukungnya untuk menyerang apartemen di Abra yang merupakan basis “Hizbullah”. Para pendukungnya bentrok dengan milisi syiah “Hizbullah” di abra pekan lalu yang menewaskan satu orang. Sejak saat itu ketegangan meningkat di wilayah tersebut. Pasukan Libanon dikerahkan di sana dan menargetkan para pendukung Syeikh al Assir.
Perang Suriah merebak ke Libanon sejak Syiah “Hizbullah” secara terang-terangan mendukung rezim brutal Assad dan mengirimkan pasukannya untuk membantu pasukan rezim Assad.
Selama bentrokan pada Ahad (23/6/2013), Syeikh al Assir mendistribusikan pesan video melalu ponsel yang ditujukan kepada para pendukungnya.
“Kami sedang diserang oleh tentara Libanon,” ujar Syeikh al Assir yang mengatakan militer Libanon sektarian dan mendukung pemimpin “Hizbullah”, Hassan Nasrallah.
“Saya menyeru semua orang untuk memotong jalan dan untuk semua pejuang terhormat, untuk mengusir tentara segera,” ujarnya dalam pesan video itu.
Dia menyeru pendukungnya di seluruh Libanon untuk berduyun-duyun ke Abra untuk membantu “mempertahankan agama kita, kehormatan kita dan para Muslimah.” (haninmazaya/arrahmah.com)