DOHA (Arrahmah.com) – Ulama Muslim terkemuka Syaikh Yusuf Qaradhawi menyeru kaum Muslimin untuk bergabung bersama Mujahidin untuk memerangi rezim Nushairiyah.
“Setiap Muslim yang terlatih untuk berperang dan mampu melakukan itu (harus) membuat dirinya siap” untuk mendukung para pejuang Suriah, kata Syaikh Qaradhawi di sebuah pertemuan di Doha pada Jum’at pekan kemarin, sebagaimana dilansir Ma’an News Agency.
“Iran mengirimkan senjata dan para lelaki (untuk mendukung rezim Suriah), jadi mengapa kita diam saja?’ katanya, menyebut kelompok militan Syiah “Hizbullah” dengan sebutan “Hizbusyaithan.”
“Hizbulah,” sekutu dekat Iran dan rezim Nushairiyah, secara terang-terangan memerangi Mujahidin Islam di Suriah. Syaikh Qaradhawi menekankan bahwa aliansi Syiah itu dengan terbuka memerangi Muslim Ahlu Sunnah.
“Tokoh Hizbusyaithan datang untuk memerangi orang-orang Sunni.. Sekarang kita tahu apa yang orang-orang Iran (Syiah) inginkan… Mereka ingin melanjutkan pembantaian untuk membunuh orang-orang Sunni,” katanya.
Syaikh Qaradhawi menyesalkan sebelumnya ia pernah mendukung “Hizbullah” dan pemimpinnya Hassan Nasrallah.
“Saya membela yang disebut Nasrallah dan kelompoknya, kelompok tirani…. di depan para ulama di Arab Saudi,” katanya.
“Nampaknya para ulama Arab Saudi lebih dewasa dari pada saya,” lanjtunya.
Tetapi ulama tersebut menekankan bahwa seruannya untuk memerangi “Hizbullah” bukan berarti “memerangi seluruh pemeluk Syiah.”
Saat ini, aliansi Syiah mendominasi jajaran pasukan rezim Bashar Assad dalam memerangi Mujahidin Islam di Suriah.
Menurut sumber Mujahidin yang dijumpai Tim I JITU untuk Suriah di medan jihad Suriah, mengatakan bahwa kini perang di Suriah tidak lagi pertempuran Mujahidin melawan tentara Bashar Assad, melainkan milisi Syiah dari berbagai negara, terutama Lebanon, Irak, Iran, dan Turki. Tentara Bashar diperkirakan hanya tersisa sedikit, sedangkan yang memperkuat Bashar hari ini adalah para milisi Syiah. Sumber yang sama menyebutkan bahwa pekan lalu, sekitar 20 ribu milisi Syiah dari luar Suriah dikirim ke kota Tharthus untuk membantu rezim Nushairiyah. (siraaj/arrahmah.com)