JAKARTA (Arrahmah.com) – Syaikh Usamah Bin Ladin Rahimahullah disebut-sebut membiayai Amaliyah bom Bali I pada tahun 2002 lalu. Hal ini diungkapkan dalam sidang yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Barat dengan terdakwa tindak pidana terorisme Mujahid Umar Patek.
“Uang sebanyak 30.000 dollar Amerika. Muklas sempat bercerita bahwa uang itu diterima dari Usamah bin Ladin yang diberikan secara bertahap,” ungkap Idris alias Muhammad Ihsan, terpidana 10 tahun Kasus bom bali 1, ketika bersaksi di PN Jakarta Barat, Senin(26/3).
Menurut Idris, dana itu kemudian digunakannya untuk membeli mobil Mitsubishi L300 yang digunakan untuk meledakkan bom di Paddy’s Pub dan Sari Club, Legian Kuta, Bali, 12 Oktober 2002 lalu.
Selanjutnya kata Idris, dana tersebut digunakannya untuk membeli bahan-bahan yang digunakan untuk merakit bom bali, serta biaya hidup para anggota Amaliyah bom bali. Kemudian membeli dua sepeda motor dan sewa kamar, serta rumah kontrakan di Menjangan.
“Sebenarnya ada dana lain tapi saya tidak tahu dari mana dananya,” kata Idris.
Seperti diberitakan sebelumnya, dalam kesaksian yang diberikan Ali Imron mengungkapkan pula bahwa Syaikh Usamah bin Ladin pernah mengucurkan dana 30.000 dollar AS untuk pembiayaan jihad di Asia Tenggara.
Dana itulah yang digunakan para mujahidin di Indonesia untuk melakukan peledakan bom di Bali pada tahun 2002.
“Dana dari Mukhlas, kakak saya yang didapat dari Usamah bin Ladin,” kata Ali Imron, terpidana seumur hidup bom Bali saat menjadi menjawab pertanyaaan JPU saat bersaksi dalam persidangan terdakwa Mujahid Umar Patek, Kamis (22/3) di Pengadilan Jakarta Barat.
Menurut Imron, Syaikh Usamah Rahimahullah menyerahkan dana tersebut kepada Mukhlas Rahimahullah dengan tujuan untuk jihad di Asia Tenggara. Uang itu juga yang dipakai kelompok bom Bali I untuk operasional seperti membeli mobil, membeli motor, bahan peledak, menyewa rumah dan peralatan lain.
Ali Imron menjelaskan, Syaikh Usamah merupakan seorang miliader, dengan kekayaan tersebut ia banyak membantu kebutuhan perjuangan jihad kaum Muslimin.
Menurutnya, sebelum terjadi bom Bali. Pada tahun 2001 Ustadz Muchlas Rahimahullah yang tiada lain kakak kandung Ali Imron bertemu dengan Syaikh Usamah Rahimahullah. Wallahu’alam bish shawab…(bilal/arrahmah.com)