KAIRO (Arrahmah.com) – Mengutip laporan MEMO pada Kamis (16/10/2014), tokoh oposisi Mesir terkenal, Syaikh Salah Sultan, akhirnya dapat bertemu dengan anaknya Mohamed Sultan, yang menderita kondisi kesehatan yang buruk, dalam pengadilan Rabu (15/10).
Sultan dan putranya ditangkap secara ilegal atas motif politik, setelah kudeta militer terhadap Presiden Mesir Mohamed Morsi pada Juni 2013. Mohamed Soltan (26), adalah warga negara Amerika dan lulusan Ohio State University yang ditangkap bersama tiga pemuda Mesir lainnya pada tanggal 25 Agustus 2013. Ia adalah seorang simpatisan pro-demokrasi, kebebasan dan keadilan sosial bagi Mesir dan ia sangat mengutamakan aksi non-kekerasan.
Ayah dan anak ini menuntut bahwa mereka ditahan di sel yang sama, namun permintaan mereka ditolak oleh rezim Sisi.
Sementara, demi menuntut keadilan atas Mesir dan para pejuang keadilan lainnya, Mohamed telah mogok makan selama 263 hari dan telah kehilangan 80 kilogram. Para aktivis mengatakan bahwa ini adalah mogok makan terpanjang yang pernah ada dalam sejarah Mesir.
Sultan mengeluh tentang kondisi kesehatan anaknya yang kian terpuruk. Kini putranya juga menderita masalah dengan sistem sarafnya. Ia mengatakan Mohamed selama ini dirawat di rumah sakit penjara sambil diborgol dan kakinya dirantai.
Untuk ketiga kalinya dalam waktu kurang dari satu bulan, pengadilan Mesir telah menolak untuk melepaskan Mohamed berdasarkan kondisi kesehatannya. Sultan mengatakan bahwa pengadilan harus bertanggung jawab atas kerusakan kesehatan putranya. Syafahullah.(adibahasan/arrahmah.com)