(Arrahmah.com) – Syaikh Muhammad al-Arifi adalah seorang ulama, penceramah kondang dan motivator ulung. Ulama yang meriah gelar S3 itu selama ini dikenal “bersih” dari kegiatan berbau “kekerasan”. Beliau mengajar di berbagai perguruan tinggi dan memberi ceramah di berbagai negara Arab.
“Jika kalian sudah kehilangan harga diri dan kehormatan untuk membela saudara-saudara kita di Suriah, maka minimal kalian bebaskan rakyat Arab untuk bertindak membantu saudara-saudaranya di Suriah, dan kalian akan disiksa di kubur jika tidak membantu perjuangan rakyat Suriah saat ini,” tegas Syaikh al-Arifi.
Beliau hafidzahullah menyerukan kepada para penguasa negeri-negeri muslim agar membiarkan semua komponen muslim pergi berjihad fi sabilillah di Suriah.
“Biarkanlah rakyat berangkat berjihad dengan senjata ke Suriah. Umat ini tidak akan pernah sabar atas aksi pembunuhan yang terus terjadi di Suriah secara membabi buta. Sebaliknya, umat ini akan merekrut para pemuda jihad dari setiap Negara Islam untuk meraih kemenangan. Dan itu akan dimulai dengan jihad di Tanah Syam.”
Syaikh Muhammad al-Arifi dengan sangat tegas menyebut Bassar Asad sebagai “anjing” dalam baris-baris bait syair yang dibacakannya. Syaikh al-Arifi juga mengingatkan bahwa terdapat 900 sahabat Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam yang pernah hidup di Bumi Syam (Suriah). Karena itu, anak-anak yang terbunuh, para perempuan yang diculik dan diperkosa adalan cucu para Sahabat Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam. (Ukasyah/arrahmah.com)