JAKARTA (Arrahmah.com) – Tuduhan Amerika Serikat dengan memasukkan Jabhah Nusroh ke dalam daftar teroris agar membentuk opini seolah-olah rezim Bashar Assad sedang melawan teroris bukan melawan pasukan revolusi.
Hal ini diungkapkan oleh ulama Suriah Syaikh Dr. Kholid Hasan As Suri kepada arrahmah.com, menanggapi tuduhan Amerika terhadap Jabhah Nusroh dalam kunjungannya di Jakarta, Sabtu Malam (15/12).
“Ada agenda tersembunyi yang ingin dilakukan oleh Amerika, yaitu mencitrakan Assad sebagai pahlawan sehingga tidak ada yang perlu membantu revolusi Suriah karena Assad sedang melawan teroris,” kata Syaikh Kholid menganalisa.
Lebih dari itu, dengan adanya tuduhan Jabhah Nusroh sebagai teroris Al Qaidah, merupakan sebuah kata kunci yang dimiliki Amerika untuk mengintervensi perpolitikan di Suriah ke depan ini.
“Sekarang ini saja sudah seribuan tentara Amerika yang merapat ke Turki,” jelas Syaikh yang dekat dengan ketua Persatuan Ulama Internassional, Yusuf Qardhawi ini.
Namun, menurutnya kaum revolusioner dan mujahidin terus menjelaskan situasi tersebut kepada masyarakat di Suriah. Contonya, setiap Jum’at khutbah yang dilaksanakan mempunyai tema-tema tertentu yang menjelaskan situasi Suriah dan hakekat perjuangan.
“Dalam khutbah Jum’at kita jelaskan makna dari revolusi, keutamaan rihlah (perjalanan jihad) ke Damaskus, dan Jum’at kemarin kita membantah tuduhan Amerika sekaligus menjelaskan bahwa kita semua adala Jabhah Nusroh,” beber Syaikh Kholid.
Lagi pula, menurut Syaikh Kholid tuduhan bahwa Jabhah Nusroh adalah Al Qaeda terlalu dibesar-besarkan oleh Amerika. Di tubuh Jabhah Nusroh kalaupun ada anggota Al Qaeda jumlahnya tidaklah banyak.
“Kalaupun ada hanya 3 persen, selebihnya adalah mujahidin asli Suriah sendiri di tubuh Jabhah Nusroh,” terangnya.
Syaikh Kholid juga menjelaskan bahwasanya keadaan kaum Muslimin dalam sisi jihad dan kemiliteran berada dalam kondisi baik dan penuh kemajuan. Pasukan Assad di semua lini pertempuran berhasil dipukul mundur, mujahidin juga mendapatkan ghonimah senjata yang banyak, serta ratusan helikopter bersama pesawat tempur Assad berhasil dijatuhkan.
Namun, dalam sisi kemanusiaan, kaum Muslimin Suriah dalam kondisi yang memprihatinkan. Masih banyak yang terlantar tinggal di bawah pohon-pohon zaitun tanpa perlengkapan hidup yang memadai dan kekurangan bahan makanan. Lebih-lebih, saat ini sedang menghadapi musim dingin yang menjelang puncaknya.
“Sekarang, kondisi yang kritis bagi penduduk Suriah yang mengungsi,” tukasnya.
Menanggapi hal tersebut, relawan Forum Indonesia Peduli Suriah, Abu Hibban menjelaskan bahwasanya bantuan untuk menghadapi musim dingin bagi masyarakat Suriah sedang diupayakan ole FIPS. “Kami sedang mengumpulkan dana untuk pembelian jaket dan baju hangat,” tuturnya.
Adapun, bagi kaum Muslimin yang ingin membantu pembelian jaket dan baju hangat, dapat langsung disalurkan melalui Bank BNI Syariah cab. Benhil No. Rek: 0275869158 a.n Bachtiar Nasir QQ Forum Indonesia Peduli Suriah atau melalui Bank Syariah Mandiri No. Rek : 7038.9883.97 a/n : Hilal Ahmar Yayasan.
Dana yang dibutuhkan untuk pembelian persatuan jaket itu adalah Rp 500.000 (lima ratus ribu rupiah). (bilal/arrahmah.com)