YAMAN (Arrahmah.com) – Para Syaikh, orang-orang bijak, tetua suku dan putera-putera dari Qaifa dan sekelompok putera dari tujuh distrik di Radda’a di wilayah Al-Bayda’a dan sekelompok dari Al-Hada dan A’anas mengancam dalam kasus mereka atau Ansar Al-Shariah ditargetkan oleh setiap pemboman atau penyerangan Amerika dari rezim Sana’a (atas izin rezim -red), mereka akan mendeklarasikan perang terhadap rezim Sana’a di Radda’a.
Koresponden Madad di Wilayah Al-Bayda’a mengklarifikasi bahwa sebuah pertemuan luas digelar oleh pihak-pihak tersebut pada Kamis lalu 10 Rajab 1433 H (29/5/2012), yang mengutuk dan mencela pemboman Amerika yang mana Syaikh Qaid Ahmad Nassir Al-Dahab, Syaikh tertinggi di suku Qaifa, pekan lalu selamat dan menewaskan tiga sahabatnya sebagai syuhada’ insya Allah, karena para peserta dalam pertemuan tersebut menganggap pemboman Amerika adalah sebuah penghinaan terhadap mereka dan pelanggaran yang mencolok bagi adat suku mereka.
Teks berikut adalah pernyataan akhir dari pertemuan itu:
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, Yang berfirman dalam Kitab-Nya yang mudah dipahami: “Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka.” (Al-Baqarah: 120), dan semoga sholawat serga salam tercurah kepada Rasul-Nya yang mulia yang bersabda: “Barangsiapa membantu membunuh seorang Muslim walaupun hanya setengah kata, ia akan menemui Allah sementara antara kedua matanya tertulis kata ‘ayis’ (putus asa) dari rahmat Allah Ta’ala”, amma ba’du:
Pada hari Kamis 10 Rajab 1433 H, sebuah pertemuan luas digelar yang terdiri dari Syaikh, orang-orang bijak, tetua suku dan putera-putera Qaifa dan lainnya dari putera-putera dari tujuh distrik, juga mereka digabungkan dengan sekelompok dari suku Al-Hada dan A’anas.
Pertemuan ini datang sebagai sebuah pengutukan kepada pemboman Amerika yang menargetkan Syaikh Qaid Ahmad Nassir Al-Dahab dengan sekelompok sahabat beliau di tanah Qaifa. Dalam pertemuan ini, beberapa pidato diberikan oleh para Syaikh dari suku Qaifa yang mengutuk pemboman Amerika itu terhadap tanah mereka dan menganggapnya adalah sebuah penghinaan terhadap mereka dan sebuah pelanggaran yang mencolok bagi adat suku mereka.
Setelah berdiskusi dan berkonsultasi, para peserta bersepakat atas hal berikut:
1. Kecaman dan kutukan atas insiden kejahatan dan pemboman Amerika yang menargetkan Syaikh Qaid Al-Dahab dan para sahabatnya di tanah Qaifa, juga pengutukan mereka terhadap serangan itu dan penghancuran rumah saudara Nasr Al-Hattam oleh unit kontra-terorisme.
2. Para peserta menunjukkan solidaritas dan bersepakat bahwa jika tanah mereka atau Syaikh atau siapapun dari Qaifa atau Ansar Al-Shariah ditargetkan oleh serangan, mereka akan mengirim pertempuran ke dalam kota Radda’a dan menargetkan siapa saja yang bekerjasama dengan negara ini yang menjual akhirat mereka kepada Amerika.
3. Para peserta tidak mengakui dari darah siapa saja yang bekerjasama dengan negara itu atau memata-matai, baik dia berasal adari Qaifa maupun lainnya.
4. Bukanlah sebuah rahasia bahwa Ansar Al-Shariah dengan para putera Qaifa memasuki kota Radda’a dengan As Syahid Syaikh Tariq Al-Dahab rahimahullah dan keluar dari sana sesuai dengan kondisi, termasuk membentuk sebuah dewan Ahl Al-Hal wa Al-Aqd dan membeaskan para tahanan di penjara-penjara Keamanan Politik, tetapi belum ada yang dilaksanakan dari itu, dan keluar dari Radda’a dilakukan untuk menjaga darah kaum Muslimin (karena rezim Sana’a dan Amerika berdalih melakukan serangan untuk menargetkan mujahidin -red), tetapi negara ini meningkatkan tiraninya yang bahkan menargetkan orang-orang tak bersalah di rumah-rumah mereka tanpa mengambil pertimbangan hal yang tidak dapat diganggu gugat dari tanah ini atau kehormatan atau agama.
Akhirnya:
Kami hanya dapat mengirim pesan bagi pemerintah ini berjudul “dan jika Kalian kembali, Kami akan kembali” dan “jika penyerangan itu diulangi, Kalian akan melihat beritanya bukan mendengar tentangnya”.
Dan Allah Maha Kuasa atas segala urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui
Saudara kalian,
Syaikh, orang-orang bijak dan putera-putera Qaifa
Madad News Agency
(6/6/2012)
(siraaj/arrahmah.com)