KHURASAN (Arrahmah.com) – Amir Mujahidin Al-Qaeda Pusat, Syaikh Aiman Az-Zhawahiri, tak henti-hentinya menyambung komunikasi dengan kaum muslimin dan mujahidin Islam di berbagai penjuru dunia. Dengan keterbatasan sarana dan resiko keamanan yang sangat tinggi, beliau selalu menyampaikan belasungkawa, pujian, nasehat dan arahan kepada kaum muslimin dan mujahidin.
Menyambut Idul Adha 1434 H, Yayasan Media AS-Sahab sebagai sayap media Mujahidin Al-Qaeda Pusat kembali merilis pesan audio terbaru Syaikh Aiman Az-Zhawahiri. Pesan audio tersebut berdurasi 16 menit 41 detik dan berjudul “Tauhid Dalam Menghadapi Thaghut”.
Melalui pesan audio tersebut, Syaikh Az-Zhawahiri mengingatkan bahwa kebiadaban yang dilakukan oleh junta militer Mesir tidak ditujukan kepada kelompok Ikhwanul Muslimin semata. Pembunuhan, penangkapan, perburuan, pemenjaraan dan penindasan tersebut ditujukan untuk memerangi Islam dan kaum muslimin secara umum.
Syaikh Az-Zhawahiri memperingatkan kaum muslimin Mesir untuk tidak melakukan kesalahan yang sebelumnya dilakukan oleh kelompok Ikhwanul Muslimin, salafi dan beberapa elemen Islam lainnya di Mesir. Meski Ikhwanul Muslimin sebagai pemegang mayoritas kursi di parlemen Mesir dan presiden Mesir rela tidak menerapkan syariat Islam, ternyata Amerika dan Barat tetap tidak rela kepada mereka. Sebab, Amerika dan Barat ingin secara total melenyapkan kekuatan Islam apapun dari pemerintahan.
“Jika telah jelas bagi kita bahwa sikap mengalah apapun dalam aspek akidah maupun politik kepada kekuatan-kekuatan yang memusuhi Islam sekali-kali tidak akan membuat kekuatan-kekuatan tersebut ridha, dan bahwa kekuatan-kekuatan tersebut hanya akan menerima kadar minimal [sikap mengalah] dengan melenyapkan Islam secara total dari kekuasaan, sebagaimana dahulu Blok Sekutu melenyapkan Daulah Khilafah (Turki Utsmani) pasca Perang Dunia I.”
“Jika telah jelas bagi kita bahwa kekuatan apapun yang beraliran Islam pada akhirnya akan dituduh sebagai kekuatan “teroris”, meskipun kekuatan tersebut berlepas diri apa yang oleh Amerika dinamakan ‘terorisme’ dan meskipun kekuatan tersebut mengutuk keras saudara-saudara mereka, mujahidin.”
Syaikh Az-Zhawahiri menyerukan kepada kaum muslimin Mesir untuk bersatu di bawah bendera tauhid dengan mengusung seruan penerapan syariat Islam.
“Maka saya menyerukan kepada saudara-saudaraku yang mulia kaum Muslimin di Mesir untuk menghadang persekutuan Amerika – Israel – sekuleris – Salibis ini, yang dipimpin oleh sekuleris militeris yang mendatangkan bencana paling buruk dalam sejarah kontemporer kita.”
“Saya menyerukan kepada mereka untuk menghadang persekutuan jahat ini dengan memegang teguh akidah Islam, yang ditegaskan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala di dalam kitab suci-Nya dengan berfirman:
إِنِ الْحُكْمُ إِلَّا لِلَّهِ أَمَرَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ
“Sesungguhnya hak menetapkan hokum hanyalah milik Allah. Allah memerintahkan kalian untuk tidak beribadah kecuali kepada Allah semata.” (QS. Yusuf [12]: 40)
“Saya menyerukan kepada mereka untuk membebaskan diri dari belenggu-belenggu [Perjanjian] Sykes – Picot dan Lord Katchner. Hendaknya mereka mengetahui bahwa Mesir adalah bagian dari negeri-negeri kaum muslimin. Hendaknya mereka mencampakkan fanatisme tanah air dan mengikatkan diri dengan ikatan Ukhuwah Islamiyah.”
“Saya menyerukan kepada mereka untuk tidak melepaskan [sebagian ajaran] akidah dan dien mereka, hanya demi meraih ridha musuh-musuh Islam. Saya menyerukan kepada mereka untuk bersatu di sekitar kalimat tauhid, untuk membebaskan Mesir dari ‘gerombolan kriminal’ ini, yang meloncat ke kursi kekuasaan dengan menggunakan besi dan api [kudeta militer] dan memperalat sikap mengalah sebagian kelompok demi mengejar kesepakatan nasional yang palsu.” (muhibalmajdi/arrahmah.com)