DUBAI (Arrahmah.com) – Orang nomor dua dalam tubuh Al Qaidah, Syaikh Ayman al-Zawahiri, pada hari Jumat (28/8) kemarin menyataan bahwa Amerika Serikat telah membunyikan terompet perang salib untuk memecah belah Pakistan. Syaikh al-Zawahiri pun menyeru rakyat Pakistan bergabung dalam jihad untuk melawan penjajah AS yang tidak pernah puas memerangi negeri-negeri Islam, termasuk Pakistan.
Rekaman kedua pernyataan Syaikh Ayman al-Zawahiri selama bulan ini pun muncul setelah pimpinan mujahidin Taliban Pakistan, Baitullah Mehsud, terbunuh dalam serangan misil yang dilakukan oleh AS 5 Agustus lalu.
Selain itu, rekaman pernyataan ini pun muncul setelah angkatan perang boneka Pakistan melakukan penyerangan ofensif akhir April ini terhadap kekuatan mujahidin Taliban di Lembah Swat setelah para mujahidin mengambil alih daerah yang terletak 120 kilometer dari Islamabad tersebut, dengan dalih menangani ketakutan yang semakin meningkat pada stabilitas Pakistan dan menyelamatkan persenjataan nuklirnya.
Syaikh al-Zawahiri menyatakan bahwa angkatan perang Pakistan yang seharusnya melindungi negeri dan rakyat Pakistan malah bertindak sebagai alat utama perang salib Amerika terhadap Islam dan kaum muslimin. Beliau menangkis bahwa aksi militer pemerintah Pakistan yang bertajuk “Jalan Menuju Keselamatan” karena mereka ingin hal tersebut menjadi jalan untuk menyelamatkan Amerika dari kekalahan.
“Justru sebaliknya, dengan petunjuk Allah dan penyerangan dari mujahidin, mereka (Pakistan dan Amerika) tengah menempuh jalan menuju kehancuran.”
Menurut Syaikh al-Zawahiri, peperangan yang terjadi di wilayah perbatasan dan Swat merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari upaya penyerangan para salibis terhadap dunia Islam.
“Mereka ingin menyingkirkan para mujahidin di wilayah tersebut, dengan demikian, mereka akan dengan mudah menekan jihad di Afghanistan. Dan usaha mereka menekan jihad di Afghanistan dilakukan agar tidak ada kekuatan kaum muslimin yang muncul di Asia Tengah yang tentunya akan menghambat kepentingan global para salibis dan yang akan menjadi pelindung bagi kaum muslimin beserta hak-haknya. Singkatnya, ini adalah pertarungan, dan siapa saja yang mendukung dan membantu Amerika dan militer antek Pakistan – dengan dalih, cara, atau kebohongan apapun – sesungguhnya adalah telah berdiri bersama dengan orang-orang kafir yang memerangi Islam dan kaum muslimin.
Dalam pernyataan yang dibacakan dalam durasi 22 menit dan berjudul “Jalan Menuju Kehancuran”, beliau mengulangi komentar yang diungkapkannya pada bulan Juli lalu, yakni menyeru rakyat Pakistan untuk berperang melawan para salibis Amerika dan tentara boneka Pakistan yang tidak pernah berhenti menyerang kaum muslimin, khususnya di negara yang bertetangga dengan Afghanistan tersebut.
“Saudara-saudaraku Pakistan terkasih, tidak akan pernah ada kemuliaan kecuali dengan jihad,” tegas Syaikh al-Zawahiri
“Wahai rakyat Pakistan… berpihaklah pada jihad dan mujahidin dengan jiwa, harta, pendapat, kemampuan, informasi dan doa anda dan dengan menyeru orang lain untuk menolong siapa saja yang menolong agama Allah.”
Dan di akhir pernyataannya, Syaikh Ayman al-Zawahiri mengutip beberapa ayat al Quran yang semakin menguatkan bahwa seruan jihadnya adalah sebuah kebutuhan bagi kaum muslimin di Pakistan khususnya.
Dan berapa banyaknya nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar. Tidak ada doa mereka selain ucapan: “Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.Karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia dan pahala yang baik di akhirat. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS. Ali Imran [3]: 146-148)
(Yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: “Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka”, maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: “Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung.” (Yaitu) orang-orang yang mentaati perintah Allah dan Rasul-Nya sesudah mereka mendapat luka (dalam peperangan Uhud). Bagi orang-orang yang berbuat kebaikan diantara mereka dan yang bertakwa ada pahala yang besar. Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia (yang besar) dari Allah, mereka tidak mendapat bencana apa-apa, mereka mengikuti keridhaan Allah. Dan Allah mempunyai karunia yang besar. Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepadaKu, jika kamu benar-benar orang yang beriman. (QS. Ali Imran [3]: 172-175)
Video dan teks pernyataan dari Syaikh Ayman al-Zawahri bisa dilihat di sini.
(althaf/unjustmedia/rtrs/ansarnet/arrahmah.com)