DOHA (Arrahmah.com) – Ketua Persatuan Ulama Muslimin se-Dunia (Al-Ittihad al-‘Alami li-‘Ulama’ al-Muslimin), Syaikh Yusuf al-Qaradhawi, menyebut seruan Mentri Pertahanan Mesir sekaligus Panglima Tentara Nasional Mesir Jendral Abdel Fattah al-Sisi kepada rakyat Mesir untuk turun ke jalan sebagai “provokasi untuk membunuh” dan beliau mengharamkan rakyat Mesir menyambut seruan tersebut, laporan TV Al-Jazeera.
Dalam wawancara dengan stasiun TV Al-Jazeera pada Kamis (25/7/2013) Syaikh al-Qaradhawi menyatakan bahwa seruan Jendral al-Sisi itu membuktikan dirinya adalah pihak yang sebenarnya mengendalikan pemerintahan Mesir, bukan presiden sementara dan perdana mentri.
Jendral al-Sisi pada Rabu (24/7/2013) menyerukan kepada rakyat Mesir untuk turun ke jalan pada Jum’at (26/7/2013) guna memberi dukungan kepada kepolisian dan militer Mesir untuk memberangus “gerakan kekerasan dan terorisme”, sebutan untuk demonstrasi jutaan massa pro mantan Presiden Mursi.
Jendral al-Sisi pada Kamis (25/7/2013) telah mengultimatum Ikhwanul Muslimin (IM) dalam waktu 48 jam untuk memastikan bahwa mereka setuju untuk “rekonsiliasi” dan menandatangani sebuah “peta jalan” rencana politik yang disajikan oleh para murtadin Mesir awal Juli ini.
Menurut media, IM Mesir punya waktu hingga hari Sabtu (27/7/2013). Jika tidak, tentara akan melakukan tindakan keras.
Syaikh al-Qardhawi menegaskan bahwa seluruh rakyat Mesir melakukan revolusi yang sama, yaitu revolusi 25 Januari yang menumbangkan diktator Husni Mubarak. Setelah itu dunia hanya mengetahui revolusi damai di Mesir.
Syaikh al-Qardhawi menambahkan bahwa hal yang diinginkan rakyat Mesir saat ini hanyalah kembalinya presiden yang mereka pilih atas kehendak mereka sendiri, menunjuk kepada Muhammad Mursi yang dikudeta oleh junta militer.
Persatuan Ulama Muslimin se-Dunia yang diketuai oleh Syaikh Yusuf al-Qaradhawi pada Rabu malam telah mengeluarkan pernyataan yang menegaskan “haram menyambut seruan apapun yang menyebabkan terjadinya perang saudara, atau justifikasi kekerasan terhadap pihak manapun, atau membangkitkan kekacauan”.
Seperti dikutip oleh Al-Jazeera dan AFP, pernyataan itu mengajak kepada “semua rakyat Mesir (rakyat, partai, tentara dan polisi) untuk menjaga keamanan negara yang mereka cintai bersama dan mencegah segala hal yang menyebabkan pecahnya perang saudara, di mana semua pihak akan mengalami kerugian”.
Persatuan Ulama Muslimin se-Dunia juga menyerukan kepada negara-negara Arab dan Islam serta para tokoh dan negara pecinta perdamaian untuk segera mengeluarkan resolusi untuk menyelesaikan “krisis yang berbahaya” di Mesir.
(muhibalmajdi/arrahmah.com)