HAMAH (Arrahmah.com) – Tekanan demi tekanan terus diberikan oleh mujahidin Islam terhadap pasukan Nushairiyah dan milisi-milisi Syiah bayarannya di propinsi Hamah dan pinggiran Hamah.
Ad-Durar Asy-Syamiyah dan Murasil Al-Manarah Al-Baidha’ melaporkan bahwa mujahidin Jabhah Nushrah pada Sabtu (23/8/2014) sore melancarkan serangan besar-besaran terhadap kota Muhardah, propinsi Hamah yang berada dalam kontrol pasukan rezim Nushairiyah Suriah. Jabhah Nushrah melancarkan serangan dari arah pedesaan selatan kota Muhardah dalam upaya untuk merebut kota tersebut.
Ittihad Tsuwar Hamah melaporkan mujahidin Jabhah Nushrah berhasil menawan sejumlah besar tentara Nushairiyah. Pertempuran sengit sendiri masih terus berlangsung dari beberapa arah masuknya mujahidin Jabhah Nushrah ke dalam kota Muhardah.
Masih dalam suasana pertempuran sengit di propinsi Hamah, Markaz I’lami Hamah melaporkan mujahidin berhasil menawan sedikitnya sepuluh tentara Nushairiyah dalam serangan di desa Qamhanah, pinggiran Hamah.
Operasi militer yang dilancarkan oleh Jabhah Nushrah di kota Muhardah benar-benar sebuah operasi yang besar. Situs jihad Syamil dan Syaikh Abdullah bin Muhammad Al-Muhaisini melalui akunnya di situs jejaring sosial menyebutkan Jabhah Nushrah mengerahkan 1000 orang mujahidnya dalam operasi tersebut. Lebih istimewa lagi, Amir Jabhah Nushrah Syaikh Al-Fatih Muhammad Al-Jaulani turut langsung memanggul senjata dalam operasi ini.
“Dalam peperangan Muhardah, Jabhah Nushrah mengerahkan sekitar 1000 orang mujahidnya. Saya melihat langsung diantara mereka terdapat ikhwan-ikhwan lebih dari 20 negara, mereka disatukan oleh kalimat tauhid,” tulis Syaikh Abdullah Al-Muhaisini.
“Saya melihat langsung 50 orang singa mujahidin Tunisia, dari kota Sushah negeri ketegaran dan dari kota Bin Fardan, negeri kemuliaan. Bagi kalian ucapan selamat dan salam, wahai para pejuang ksatria Islam.”
“Dalam peperangan Muhardah saya melihat langsung ikhwan-ikhwan dari Libya, negeri jihad dan peperangan besar. Mereka adalah para singa yang tidak gentar terhadap kematian. Pujian bagi kalian wahai para singa Libya.”
“Dalam peperangan Muhardah, Al-Jaulani menyertai langsung tentara-tentaranya dalam pertempuran. Ia mengorbankan penjagaan terhadap keselamatannya sendiri dan di tengah kerumunan tentaranya ia menyampaikan khutbah penggugah semangat tempur sehingga langit Hamah bergemuruh oleh pekikan takbir.”
“Sungguh khutbah Syaikh Al-Fatih hafizhahullah di tengah barisan tentaranya telah memberikan dampak yang besar bagi ikhwan-ikhwan. Sampai saat ini saya masih terus menyatakan bahwa komandan manapun yang kedua telapak kakinya tidak berdebu bersama tentaranya, maka kepemimpinannya adalah tidak sempurna (kebohongan belaka).”
“Keikut sertaan seorang buronan internasional bersama tentaranya dalam sebuah pertempuran, bagi sebagian orang merupakan sebuah kecerobohan. Namun inilah dia kelezatan jihad yang melampaui semua perhitungan,” tulis Syaikh Abdullah Al-Muhaisini.
Bukan hanya sekali ini Syaikh Al-Fatih Abu Muhammad Al-Jaulani hafizhahullah menyertai pasukannya dalam sebuah pertempuran. Sebelumnya beliau juga menyertai dan menemui mujahidin Jabhah Nushrah saat mereka melakukan ribath di front Aleppo.
Selain Syaikh Al-Jaulani, operasi pertempuran di kota Muhardah juga diikuti sejumlah petinggi Jabhah Nushrah lainnya. Operasi militer skala besar ini sendiri dipimpin langsung oleh tangan kanan Syaikh Abu Mush’ab Az-Zarqawi rahimahullah semasa jihad di Irak dan sekaligus Amir Jabhah Nushrah wilayah Suriah Selatan, Syaikh Abu Julaibib hafizhahullah.
(muhib al majdi/arrahmah.com)