Al-Qaeda di Semenanjung Arab atau Al-Qaeda in the Arabian Peninsula (AQAP) telah merilis edisi ke-12 majalah jihad, Inspire.
Sampul majalah berbahasa Inggris itu bertema Shattered: A Story About Change. Sebuah Kisah Tentang Perubahan ini menggambarkan bahwa serangan 9/11 merupakan “titik balik” dalam sejarah Amerika. Penulis, Abu Abdullah Murabitun, menyampaikan sebuah narasi yang menggambarkan AS sebagai kekaisaran yang runtuh.
Dalam catatan yang lebih serius, majalah ini mencurahkan bagian yang panjang untuk Open Source Jihad. Seperti dalam edisi terakhir Inspire, AQAP berusaha untuk memotivasi dan mendidik calon mujahidin yang tidak memiliki kemampuan untuk menerima pelatihan yang lebih formal.Dalam edisi ini, AQAP juga menunjukkan kepada mujahidin bagaimana cara merencanakan serangan bom mobil sendiri.
Pada rubrik History & Strategy (Sejarah & Strategi) halaman 10-12 majalah jihad ini memuat sebuah tulisan berjudul Iman Defeats Arrogance (Iman mengalahkan keangkuhan) karya Syaikh Aiman Az-Zhawahiri. Pesan audio Syaikh Aiman terkait 12 tahun pasca serangan penuh berkah 11 September ini sebelumnya telah dirilis oleh Yayasan Media As-Sahab, sayap media Al-Qaeda pusat, pada bulan Syawwal 1434 H/September 2013 M yang secara resmi dipublikasikan oleh Al-Fajr Media Center. Arrahmah.com kembali menyajikan terjemahan ulasan Syaikh Aiman yang dimuat oleh Inspire tersebut dalam dua bagian, berikut bagian keduanya.
Iman Mengalahkan Keangkuhan
Oleh: Dr Aiman Az-Zhawahiri
Seberapa besarkah kekuatan Imarah Islam Afghanistan di bawah pimpinan Amirul Mu’minin Mullah Muhammad Umar Mujahid (semoga Allah menjaganya)? Seberapa banyak pula pasukan Amerika yang mengerahkan kendaraan-kendaraan tempur dan tentara-tentaranya? Namun Mullah Umar lebih benar bashirah-nya saat dia mengatakan: “Allah telah berjanji akan memenangkan kami dan Bush telah berjanji akan mengalahkan kami, maka mari kita lihat siapa yang lebih benar janjinya?”
Amerika, dengan siasatnya yang sudah robek, setiap hari menuangkan minyak ke dalam api. Kejahatan demi kejahatan [Amerika] yang terus berlanjut di Palestina, Afghanistan, kawasan persukuan di Pakistan, Yaman dan Mali; pencurian terus-menerus terhadap kekayaan alam kaum muslimin, yang dinamakan oleh Syaikh Usamah bin Ladin (semoga Allah menyayanginya) sebagai “pencurian terbesar dalam sejarah umat manusia”, kekejian terhadap hal-hal yang dianggap suci oleh kaum muslimin dan terhadap pribadi Rasulullah ﷺ, pasukan-pasukan ganas yang menjajah negeri-negeri kaum muslimin, pangkalan-pangkalan militer salibis yang menyebar luas dan mengepung dunia Islam, dukungan Amerika kepada rezim-rezim diktator lagi rusak di kawasan Teluk, dunia Arab dan dunia Islam; semua kejahatan Amerika ini semakin menghasung Kaum Muslimin untuk melawan kejahatan-kejahatan Amerika.
Sesungguhnya perlakuan biadab Amerika terhadap tawanan Kaum Muslimin adalah kejahatan yang sekali-kali tidak akan pernah dilupakan oleh umat Islam. Sesungguhnya Amerika mengingkari kewajiban melaksanakan perjanjian Jenewa dan larangan menyiksa tawanan, Amerika justru menyiksa tawanan Kaum Muslimin secara fisik dan mental, menyekap mereka dalam penjara-penjara rahasia di mana keluarga mereka tidak mengetahui berita apapun tentang mereka, penahanan mereka untuk jangka waktu yang tidak ditentukan tanpa adanya tuduhan apapun, semua kejahatan itu telah memberikan hak kepada kaum muslimin untuk menghentikan kejahatan Amerika dan memperlakukan Amerika dengan perlakuan setimpal.
Di antara hal pertama yang dilakukan oleh Obama setelah dilantik menjadi presiden adalah mengampuni para penyidik CIA yang telah melakukan penyiksaan biadab kepada Kaum Muslimin. Obama hendak mengirimkan pesan yang jelas kepada Kaum Muslimin; “Kami [AS dan CIA] akan tetap menyiksa tawanan-tawanan kalian [Kaum Muslimin], bahwa perjanjian apapun yang kami tanda tangani tentang larangan penyiksaan, dan perlakuan manusiawi kepada para tawanan adalah hak kami, bukan hak kalian, sebab kalian tidak akan mendapatkan dar kami selain kejahatan, penyiksaan dan penghinaan.”
Saudara-saudaraku Kaum Muslimin, sesungguhnya kita tidak akan bisa membebaskan tawanan-tawanan kita kecuali dengan kekuatan, di mana Amerika tidak memahami bahasa selainnya. Sesungguhnya tawanan-tawanan [Kaum Muslimin] tidak akan bisa dibebaskan dengan harapan-harapan kosong, tidak pula dengan demonstrasi dan mediasi, namun dengan cara kita menawan musuh-musuh kita sebagaimana mereka menawan kita.
Peperangan yang penuh berkah pada 11 September [2001] adalah hasil dari kejahatan-kejahatan Amerika yang terus-menerus terhadap kaum muslimin, dan disebabkan oleh penjajahan Amerika terhadap negeri-negeri kaum muslimin. Hari ini setelah 12 tahun dari peperangan yang penuh berkah tersebut, Amerika justru semakin menambah kejahatan-kejahatan yang mendorong kaum muslimin untuk mengulang peperangan yang penuh berkah tersebut.
Di antara tanda-tanda gembira datangnya kemenangan kepada umat Islam adalah fakta bahwa Amerika bersikeras melanjutkan kesalahan-kesalahan yang sama, Amerika bersikeras berlari dalam lubang yang gelap gulita, berpindah dari satu kegagalan kepada kegagalan lainnya, dari satu kekalahan kepada kekalahan lainnya. Semoga hal ini merupakan cara Allah mengatur mereka untuk Allah menghancurkan mereka sebagaimana Allah telah menghancurkan umat-umat terdahulu yang menyombongkan diri. Nabi Musa ‘alaihis salam telah mendoakan kehancuran untuk Fir’aun dan kaumnya. Allah Ta’ala berfirman:
وَقَالَ مُوسَى رَبَّنَا إِنَّكَ آتَيْتَ فِرْعَوْنَ وَمَلَأَهُ زِينَةً وَأَمْوَالًا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا رَبَّنَا لِيُضِلُّوا عَنْ سَبِيلِكَ رَبَّنَا اطْمِسْ عَلَى أَمْوَالِهِمْ وَاشْدُدْ عَلَى قُلُوبِهِمْ فَلَا يُؤْمِنُوا حَتَّى يَرَوُا الْعَذَابَ الْأَلِيمَ
Dan Musa berdoa, “Wahai Rabb kami, Engkau telah memberikan kepada Fir’aun dan para pembesarnya perhiasan dan harta benda dalam kehidupan dunia [namun mereka mempergunakannya] untuk menyesatkan [umat manusia] dari jalan-My. Wahai Rabb kami, binasakanlah harta benda mereka dan kunci matilah hati mereka, sehingga mereka tidak beriman sampai mereka melihat azab yang pedih.” (QS. Yunus [10]: 88)
Ia adalah keganasan imperium yang menolak untuk menerima kebenaran, sehingga menggiringnya menuju kebinasaannya sendiri.
Sesungguhnya keganasan Amerika ini mengharuskan kaum muslimin untuk menghadangnya, dan menghadang keganasan Amerika bukanlah hal yang mustahil. Kita harus menguras habis Amerika secara ekonomi dengan menariknya agar terus-menerus menggelontorkan anggarannya yang besar untuk membiayai keamanannya. Karena sesungguhnya titik kelemahan Amerika adalah pada bidang ekonominya, yang mulai meratap akibat cucuran pembiayaan di bidang militer dan keamanan.
Jika Allah telah memberi kita taufik untuk mendorong Amerika agar terus-menerus mengucurkan dananya dalam operasi militer dan keamanan, niscaya Amerika akan runtuh dalam waktu dekat dengan izin Allah, sebagaimana runtuhnya imperium-imperium terdahulu yang menyombongkan dirinya. Sesungguhnya terus-menerus menguras pembiayaan militer dan keamanan Amerika menuntut kita untuk menjadikan Amerika senantiasa dalam keadaan siaga dan menanti-nanti, kapan dan di mana serangan [mujahidin] berikutnya akan terjadi?
Dan membuat Amerika terus-menerus dalam kondisi siaga dan menunggu-nunggu tidak membebani kita selain serangan-serangan terpisah di sana dan sini. Maksudnya, sebagaimana kita telah mengalahkan Amerika dalam perang-perang gerilya di Somalia, Yaman, Irak dan Afghanistan; demikian pula kita harus melanjutkannya dengan hal serupa [perang gerilya] di negara Amerika sendiri. Serangan-serangan terpisah ini bias dilakukan oleh seorang akh [muslim] saja atau segelintir ikhwan. Bersamaan dengan serangan-serangan terpisah ini, kita harus mengintai, mengawasi dan menunggu-nunggu kesempatan untuk melakukan serangan yang besar, meskipun untuk itu kita harus bersabar menunggu selama beberapa tahun.
Lebih dari semua usaha [militer] tersebut, kita harus mengasung umat Islam untuk melakukan pemboikotan ekonomi terhadap Amerika dan sekutu-sekutunya, kita harus menerangkan kepada kaum muslimin bahwa setiap dolar yang kita pergunakan untuk membeli produk Amerika dan sekutu-sekutunya akan beralih menjadi sebutir peluru atau serpihan bom yang membunuh seorang muslim di Palestina atau Afghanistan, atau beralih menjadi bahan bakar bagi tank-tank, pesawat-pesawat tempur dan kapal-kapal perang Amerika dan sekutunya yang menjajah negeri-negeri kita.
Bahkan kita harus menghasung umat Islam untuk meninggalkan dolar dan menggantinya dengan mata uang negara-negara yang tidak turut serta dalam memerangi kita.
(banan/muhibalmajdi/arrahmah.com)