(Arrahmah.com) – Yayasan Media As-Sahab, sayap media tanzhim Al-Qaeda pusat pada Sabtu, 12 Syawal 1435 H (9/8/2014) merilis pernyataan resmi Syaikh Aiman Az-Zawahiri (Amir Tanzhim Al-Qaeda Internasional).
Dalam rilisan tersebut Syaikh Aiman Az-Zhawahiri menjelaskan bahwa bai’at baru kepada Abu Bakar Al-Baghdadi yaitu Amir Tanzhim Daulah Islam Irak dan Syam (ISIS) adalah bai’at yang batil. Syaikh Aiman Az-Zawahiri juga menjelaskan beberapa hal yang dimintakan penjelasannya kepada beliau oleh masing-masing hadirin dari sejumlah ulama dan juru dakwah, seperti; Dr. Thariq Abdul Halim, Dr. Hani As-Siba’i, Dr. Iyad Qunaibi, Dr. Abdullah Al-Muhaisini, Syaikh Muhammad Al-Hasham dan Dr. Sami Al-Uraidi.
Menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang ISIS, baik sebelum pengumuman pelebaran sayap (ISI), maupun sesudahnya (ISIS) dan masalah bai’at-bai’at; Syaikh Aiman Az-Zawahiri mengatakan, “Saya telah menjelaskan dalam ceramah audio saya yang berjudul “Kesaksian untuk mencegah pertumpahan darah mujahidin di Syam” bahwa Daulah Islam Irak (ISI) adalah cabang dari Tanzhim Qa’idatul Jihad (Al-Qaeda) dan bahwa Amir ISI dan para tentaranya memiliki bai’at kepada Tanzhim Qa’idatul Jihad dan amirnya yaitu Syaikh Usamah bin Laden rahimahullah, kemudian kepada saya pribadi hamba yang lemah ini.Hal itu telah berulang kali mereka lakukan.”
Syaikh Aiman Az-Zawahiri menambahkan sebuah contoh lain dari surat Amir ISI Abu Bakar Al-Baghdadi kepada Syaikh Aiman Az-Zawahiri selaku Amir Tanzhim Qa’idatul Jihad. Dalam surat tersebut Al-Baghdadi berkata kepada Syaikh Aiman Az-Zawahiri bahwa,
“Syaikh kami yang diberkahi, kami ingin menjelaskan kepada Anda dan mengumumkan kepada pihak Anda bahwa kami adalah satu bagian dari kalian, kami berasal dari kalian dan kami milik kalian. Kami meyakini kepada Allah bahwa kalian adalah para pemimpin kami, kalian memiliki hak dari kami untuk kami dengar dan kami taati selama hidup kami. Bahwa nasehat kalian dan peringatan kalian kepada kami adalah hak kami atas kalian, dan bahwa perintah kalian wajib kami laksanakan. Akan tetapi, beberapa permasalahan terkadang memerlukan beberapa penjelasan, karena kami hidup menghadapi realita peristiwa-peristiwa di kancah kami; maka kami mengharapkan kelapangan dada kalian untuk mendengarkan sudut pandang kami. Setelah itu keputusan berada di tangan kalian, dan kami tidak lain hanyalah salah satu anak panah dalam wadah anak panah Anda.”
Syaikh Aiman Az-Zawahiri menjelaskan bahwa selaku amir langsung atas Al-Baghdadi, beliau telah memerintahkan Al-Baghdadi untuk membekukan Daulah Islam Irak dan Syam (ISIS) sampai beliau menyelesaikan permasalahan tersebut. Perintah tersebut semakin kuat setelah Syaikh Aiman Az-Zawahiri memberikan keputusan tegas yang memerintahkan pembubaran ISIS dan mempertahankan operasi dengan nama ISI.
Berdasarkan hal itu, Syaikh Aiman Az-Zawahiri mengatakan, “Maka saya berpendapat bahwa semua bai’at yang dikumpulkan oleh Syaikh Abu Bakar Al-Husaini Al-Baghdadi untuk ISIS setelah pesan audio pada 1 Jumadi Tsaniyah 1434 H adalah bai’at-bai’at yang batil, karena didasarkan kepada pelanggaran yang terang-terangan terhadap perintah saya selaku amir langsung bagi diri beliau.”
Syaikh Aiman Az-Zawahiri juga menjawab pertanyaan seputar masalah berhukum di antara pihak-pihak yang bertikai di Syam. Beliau mengatakan, “Berulangkali telah saya jelaskan bahwa penyelesaian konflik di Syam pertama kali harus dilakukan dengan menghentikan segera peperangan di antara kelompok-kelompok Mujahidin.
Dalam pesan audio saya yang terakhir, saya telah memberikan perintah kepada Syaikh Al-Fatih Abu Muhammad Al-Jaulani hafizhahullah dan seluruh tentara Jabhah Nushrah; saya juga menyampaikan seruan kepada semua kelompok dan faksi Mujahidin di Syam untuk segera menghentikan peperangan apapun yang mengandung tindakan aniaya terhadap nyawa dan kehormatan saudara-saudara mereka sesama Mujahidin dan seluruh Umat Islam lainnya. Juga seruan agar semua pihak berkonsentrasi memerangi musuh-musuh Islam. Saya juga berulangkali mengulang seruan2 saya sebelumnya agar semua pihak menyelesailan semua perselisihan yang terjadi di Syam melalui hai’ah syar’iyah indipenden.”
Syaikh Aiman az-Zawahiri melanjutkan: “Saya berpendapat wahai ikhwan-ikhwan yang mulia bahwa, ini adalah tanggung jawab kalian dan tanggunng jawab setiap ulama dan tokoh yang mendukung jihad di Syam, untuk mengajak kepada hal itu. Kemudian mereka harus menjelaskan kepada umat Islam secara jelas dan gamblang siapa pihak yang memenuhi ajakan berhukum melalui hai’ah syar’iyah indipenden dan siapa pihak yang melarikan diri dan menghindar dari hal itu. Ini adalah amanat yang aku bebankan kepada kalian, kalian lebih mampu melakukannya dibanding aku dan kalian mengetahui situasi dan kondisiku.”
Syaikh Aiman az-Zawahiri juga menyerukan kepada para ulama untuk menghadang gelombang serangan (ISIS) yang menuduh pihak mujahidin yang berselisih pendapat degannya degan tuduhan telah berbalik pengkhianat, melepaskan prinsip-prinsip perjuangan dan bahkan kafir, kemudian meledakkannya. “Ini adalah gelombang serangan yang kalian wajib memanggil setiap ulama dan tokoh umat islam untuk menghentikannya.”
Beliau menambahkan bahwa, “Kami mengajak untuk berjihad melawan musuh-musuh Islam dari luar maupun dari dalam, dan kami senantiasa menyerukan untuk berhukum kepada syariat Islam, dan kita akan berjuang dgn semua ucapan dan perbuatan yang kita mampui agar tidak ada supremasi hukum yang lebih tinggi dari Syariat Islam.”
Syaikh Aiman Az-Zawahiri menutup pesannya degan mengatakan bahwa, “Saya berharap kepada Syaikh Abu Bakar Al-Husaini Al-Baghdadi dan ikhwan-ikhwannya untuk mendengarkan suara akal sehat, dan memfokuskan diri mereka pada kancah Irak yang membutuhkan berlipat-lipat kali usaha mereka, agar mereka bisa menghentikan air terjun kucuran darah kaum muslimin di negeri Syam.”
(muhibalmajdi/eldorar.com/arrahmah.com)