LEBANON (Arrahmah.id) – Nama Syaikh Ahmad Al-Asir kembali menjadi sorotan sebagai simbol perlawanan yang tak kenal lelah. Dikenal karena keberaniannya mendukung revolusi Suriah, Syaikh Al-Asir berdiri tegar melawan tirani Hizbullah dan pengaruh Iran di kawasan, meskipun harus menanggung berbagai bentuk penyiksaan dan ketidakadilan.
Sebagai pembela revolusi yang gigih, Syaikh Al-Asir menunjukkan loyalitasnya dalam situasi paling sulit sekalipun. Pendukungnya percaya bahwa kehadirannya adalah percikan harapan yang terus menyala, menantikan hari di mana beliau dapat berdiri tegak di Damaskus dengan kepala terangkat, sebagai simbol kemenangan atas kezaliman yang selama ini menyelimuti.
Saat ini, di Lebanon, gelombang aksi protes dan unjuk rasa terus bergema menuntut pembebasan beliau. Para pendukung menyerukan solidaritas dari seluruh elemen masyarakat untuk mendesak pihak berwenang agar segera membebaskan Syaikh Al-Asir dan rekan-rekannya yang dianggap sebagai korban ketidakadilan.
“Kami tidak akan berhenti sampai kezaliman ini berakhir. Syaikh Al-Asir adalah simbol perjuangan kami,” ujar salah seorang demonstran.
Para pengunjuk rasa juga meminta dukungan lebih luas dari dunia internasional untuk menekan otoritas terkait. Harapan mereka adalah agar kebebasan dan kehormatan yang layak untuk Syaikh Al-Asir dan para tahanan lainnya dapat segera terwujud.
Dalam sebuah pernyataan, mereka memohon kepada Allah Yang Maha Kuasa agar segera membebaskan Syaikh Al-Asir dan rekan-rekannya dari belenggu ketidakadilan, serta mengembalikan kebebasan dan kehormatan mereka.
Gerakan ini menjadi pengingat bahwa semangat perlawanan tidak pernah padam. Syaikh Ahmad Al-Asir, meskipun terbelenggu, tetap menjadi simbol perjuangan yang menginspirasi banyak pihak, tidak hanya di Lebanon tetapi juga bagi mereka yang mendambakan keadilan di seluruh dunia.
(Samirmusa/arrahmah.id)