ISTANBUL (Arrahmah.com) – Revolusi Suriah telah berjalan lebih tiga tahun. Jutaan warga mengungsi. Ratusan ribu warga Suriah terbunuh oleh senjata rezim Asad. Namun masyarakat dunia masih lamban merespon krisis Suriah. Demikian pernyataan Wakil Sekjen Rabithah Ulama Syam, Syaikh DR Muhammad Abul Khoir Al Syukri kepada wartawan Indonesia yang tergabung dalam tim Jurnalis Islam Bersatu (JITU) di sela-sela Muktamar Ulama Suriah di Turki, pekan lalu.
Ulama kharismatik asal Damaskus ini menilai diamnya masyarakat dunia terhadap Suriah adalah bagian dari konspirasi global. Menurutnya, Amerika juga tahu bahwa Iran dan “Hizbullah” telah ikut campur tangan dalam membantai kaum Muslimin di Suriah.
“Namun mereka tidak memberikan peringatan ataupun kecaman sedikit pun,” ujarnya.
Penggagas muktamar Ulama Suriah ini menegaskan seharusnya dunia mengambil peran untuk menyelesaikan krisis di Suriah. Jangan hanya karena yang tertindas adalah rakyat Muslim, maka dunia membiarkannya.
“Dari sini bisa kita lihat, bahwa negeri di Timur, Barat, Selatan dan Utara semuanya beramai-ramai menginjak rakyat Suriah yaitu dengan membiarkan rakyat dibunuh dan dibantai hanya karena mereka mengatakan Allah adalah Rabb mereka, akan tetapi Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu dan sebagian besar manusia tidak mengetahuinya,” ujarnya.
Meski banyak negara bungkam atas krisis Suriah, Syaikh Abul Khoir optimis rakyat Suriah akan menemui kemenangan dengan bantuan Allah.
“Dengan karunia Allah, insya Allah kami berusaha untuk menghentikan rezim ini hingga mengembalikan Suriah menjadi negeri iman, negeri kebenaran, negeri keadilan dan sampai menjadi negeri yang diridhoi oleh Allah ta’ala,” tutupnya. [JITU]
(azm/arrahmah.com)