TRIPOLI (Arrahmah.com) – Syaikh Abu Yahya Al Libi, salah seorang yang dikenal sebagai petinggi Al Qaeda, mendesak rakyat Libya untuk menggunakan senjata yang mereka miliki saat ini demi mempertahankan agama, hidup, kehormatan, dan harta mereka sesuai batasan Syari’ah.
Syaikh Abu Yahya meminta para pejuang yang telah susah payah menumbangkan rezim Muammar Gaddafi untuk terus mengangkat senjata mereka dan menerapkan Syari’ah Islam, seperti yang ditayangkan dalam rekaman video yang dirilis pada hari Senin (5/12/2011).
Pada video yang direkam tanggal 29 Oktober itu, Syaikh Abu Yahya Al Libi memuji perjuangan para pemberontak Libya yang berhasil mendepak kekuasaan rezim, serta mendesak mereka untuk tidak mengikuti seruan Barat untuk menyerahkan senjata, demikian yang juga dikutip oleh SITE Intelligence Groups, dan lansir AFP.
“Meninggalkan senjata yang akan membebaskan anda dari perbudakan mematikan yang berlangsung selama lebih dari empat dekade kekuasaan Gaddafi, hanya berarti anda kembali pada perbudakan dalam wajah lain dan menyerah pada tiran arogan, baik domestik atau asing, yang akan merampas kehendak dan kemerdekaan anda,” katanya.
Syaikh Al Libi juga mencatat bahwa di Amerika, senjata dijual “seperti semangka” dan warga Amerika memiliki hak untuk menyimpan senjata.
“Mengapa Amerika dan saudara-saudaranya sesama Barat berusaha untuk mencegah dan menghambat orang kita dari hak ini, padahal aturan Islam lebih dahulu diberikan pada kita sebelum ditegakkannya hukum-hukum Amerika?”
“Pada akhirnya Anda telah menemukan sendiri, apakah anda akan memilih rezim sekuler yang menyenangkan buaya rakus Barat, atau anda akan mengambil posisi yang kuat dan menegakkan agama Allah,” lanjutnya.
Pemimpin sementara Libya, Mustafa Abdel Jalil mengatakan bahwa ketika Syariah menjadi undang-undang utama Libya, hal ini akan memicu kecaman internasional. Ia pun khawatir bahwa hal ini dapat menimbulkan intoleransi dan kekerasan di tengah masih terus memanasnya gejolak Musim Semi Arab. (althaf/arrahmah.com)