AMMAN (Arrahmah.com) – Sejak Abu Bakar Al-Baghdadi mendeklarasikan dirinya sebagai Khalifah IS atau dikenal sebagai ISIS, beragam pandangan terhadap Daulah tersebut bermunculan. Sebagian menyebut ISIS sebagai Khawarij, lainnya menilai ada militan-militan Khawarij di tubuh organisasinya.
Terkait hal ini, Ulama Jihadi, Syaikh Abu Muhammad Al-Maqdisi memberikan pernyataan tegas terhadap ISIS. Tak sekadar menilik dengan sudut pandang syari’at, beliau juga membedah dengan pertimbangan strategis sebagai upaya menjaga kemurnian jihad. Sehingga penilaiannya menjadi bersih dari tujuan-tujuan lain di luar maksud syariat jihad itu sendiri.
Berikut pernyataan pendiri situs Minbar Al-Tawhid wa Al-Jihad, yang menjadi salah satu situs rujukan utama dari gerakan Salafi global tersebut, sebagaimana diterjemahkan dan dipublikasikan Muqawamah Media pada Kamis (25/6/2015).
Mengapa sampai sekarang saya tidak menyebut mereka Khawarij? Meski di antara mereka ada yang lebih buruk dari Khawarij?
Oleh: Syaikh Abu Muhammad Al-Maqdisi
Beberapa orang yang mencintaiku mengritik diriku dan orang-orang yang tidak mencintaiku marah kepadaku, sembari bertanya, mengapa saya tidak menyebutkan kelompok ISIS sebagai Khawarij secara terang-terangan bahkan sampai sekarang; dan banyak pemuda dan para pencari ilmu menunda sikap untuk memerangi mereka karena mereka membutuhkan klarifikasi dari saya bahwa mereka memang Khawarij. Berkaitan dengan hal ini saya katakan:
1. Saya menahan diri dari bersikap blak-blakan untuk menyebut mereka sebagai Khawarij, ini sama sekali tidak berarti bahwa saya tengah memberi pujian bagi mereka.
Terkadang saya melihat beberapa dari mereka (Daulah Baghdadiyah/IS) bahkan lebih buruk daripada Khawarij:
# Khawarij mengkafirkan seseorang karena orang itu melakukan dosa besar, tapi di antara mereka bahkan terdapat orang-orang yang mengkafirkan seseorang, justru karena orang itu sebenarnya melakukan ketaatan (kepada Allah), setelah mereka (pasukan IS) secara zhalim mengganti nama ketaatan itu sebagai dosa dan pengkhianatan dan menyebut amal ketaatan itu sebagai “aksi para Sahawaat”.
# Mereka menggunakan hawa nafsu, kemarahan, dendam yang didominasi dengan kejahilan tanpa adanya kesadaran dan pemikiran yang bodoh (sufahatul ahlaam) sebagai patokan untuk mengkafirkan manusia.
# Kaum Khawarij, mereka tidak pernah berdusta dan saya pernah mengambil pengalaman dengan mereka serta berinteraksi dengan mereka, sebagian mereka saya dapati lebih pendusta dari Rafidhah dan lebih pembohong daripada orang-orang Yahudi.
# Sungguh, mereka telah menghunuskan pedang dan membantai orang-orang yang terbaik dari umat Muhammad (shalallahu ‘alaihi wasallam) dari kalangan Mujahidin. Dan para pasukan Daulah Baghdadiyah/IS ini menganggap bahwa darah dan kekayaan mereka halal, Daulah Baghdadiyah/IS juga lebih berani dan lebih cepat dalam membunuhi mujahidin daripada membunuh orang-orang kafir asli, karena pasukan Daulah Baghdadiyah/IS melihat mereka sebagai orang murtad, dan orang murtad itu lebih buruk dari kafir asli.
Padahal di dalam hadits, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa menyerang umatku, membunuh orang benar dan orang fasik di antara mereka tanpa pandang bulu, tidak memperhatikan urusan orang mukmin didalamnya, bersifat kikir, tidak menepati janji kepada orang yang ia telah berjanji kepadanya, maka ia bukan dari golonganku. Dan barangsiapa berperang di bawah bendera kesukuan (Nasionalisme) atau marah karena golongan/ kelompok, kemudian ia terbunuh, maka matinya dalah dalam kondisi jahiliyah.” (Al-Hadits)
Dengan keterangan ini, bagaimana para pengkritik itu bisa beranggapan bahwa saya memuji tanzhim Daulah atau berkompromi dengan mereka, terutama setelah saya berulangkali menjelaskan sikap saya terhadap mereka secara terperinci, dan secara fakta sikap saya sangat jelas dan tidak tertutupi oleh kabut, yakni bahwa saya telah memutuskan untuk menyebut mereka dengan penamaan Khawarij, setelah komunikasi saya dengan ahli hukum (Dewan Syari’ah) mereka di mana mereka mengatakan dan mengakui bahwa ada Khawarij dalam barisan mereka dan di jajaran ahli hukum mereka.
Tidak ada hubungan antara fakta bahwa saya menahan diri untuk menyebut mereka sebagai khawarij secara mutlak dan sikap memuji mereka! Bukankah saya juga telah memberi vonis (Fatwa) untuk mengusir agresi mereka ketika mereka menyerang Mujahidin, dan fatwa yang berisi anjuran bagi Mujahidin untuk saling membantu dalam memukul mundur agresi mereka jika perlu, tanpa perlu mendukung orang-orang murtad untuk melawan mereka?
2. Saya menambahkan ini bahwa saya tidak membantah apa-apa yang disampaikan oleh saudara-saudara saya, para ulama dari muhaqqiq (peneliti syar’i), yang menyebut mereka dengan nama Khawarij, seperti Syaikh Abu Qatadah (semoga Allahmelindunginya). Karena saya tahu beliau tidak membuat pernyataan-pernyataan ini secara sembrono, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang selain beliau, yang perkataannya cenderung tidak senonoh karena didominasi oleh sentimen perseteruan, permusuhan, atau demi membalaskan dendam tuan tiran mereka, atau demi memuaskan keinginan dan kepentingan mereka atau karena alasan berbahaya lainnya. Sebaliknya tidak ada yang melakukan sebagaimana yang dilakukan oleh Syaikh Abu Qatadah, kecuali orang-orang dengan pandangan yang benar dan orang-orang yang mengikuti kebenaran dan berpengalaman dalam menghadapi persoalan semacam ini.
Itulah mengapa Anda melihat bahwa beliau melakukan penggolongan dan melakukan perincian yang menunjukkan bahwa pensifatan tanzhim Daulah sebagai Khawarij ini tidak perlu berarti bahwa semua individu mereka Khawarij, tetapi sifat ini hanya berlaku bagi mereka yang sudah terbukti secara syar’i dan hanya kepada para dedengkotnya serta orang-orang di kalangan mereka yang menolak untuk menjalani persidangan di Mahkamah Syariah Independen. Karena tokoh-tokoh dan pemimpin-pemimpin merekalah yang mengarahkan untuk menumpahkan darah kaum Muslimin dan mengkafirkan Mujahidin.
Dan penggolongan ini, tidak sampai mengenai para pengikut yang tersesat karena tipu daya para tokoh Tanzhim Daulah / ISIS ini, meskipun mereka adalah orang-orang yang paling taat dan saleh. Tapi aku tahu dan tahu bahwa kebanyakan orang tidak tahu dan tidak mengerti perbedaan ini (secara mendetail), jadi saya memilih untuk tidak menggunakan nama ini untuk menyebut mereka, pada saat yang sama saya tidak menolaknya (ketika orang lain menggunakan nama ini untuk mensifati atau menyebut Daulah Baghdadiyah).
Perlu saya tambahkan, bahwa Syaikh Abu Qatadah juga menggarisbawahi bahwa perjuangan sebagian pasukan Daulah Baghdadiyah melawan Syiah Rafidhah dan Nusairiyah adalah terpuji, dan jika Anda berada di Irak dan tidak menemukan orang lain selain mereka yang melawan Syiah Rafidhah maka Anda dapat berperang bersama mereka. Jadi bagaimana Anda bisa membandingkan sikap yang adil ini dengan ucapan yang tidak senonoh dari orang-orang yang mengatakan bahwa kejahatan Syiah Rafidhah adalah lebih rendah maka mereka? Dan ucapan orang-orang yang mengatakan bahwa para thaghut dan Obama lebih baik dari mereka? Dan di manakah letak penggolongan yang adil ini, manakala kita menilai mereka semua sebagai Khawarij tanpa ada perincian dan penggolongan apapun, sebagaimana ucapan yang didasari oleh perseteruan, permusuhan, serta keinginan besar untuk memprovokasi dan menghasut manusia untuk memerangi mereka demi untuk membasmi mereka? Pada saat yang sama ia tidak mempertimbangkan para pemuda yang telah disesatkan oleh mereka, yang datang ke Suriah demi Jihad tapi terlanjur terikat dengan topeng dan slogan Khilafah; yang semua ini dilakukan hanya demi keinginan nafsu untuk memberantas Tanzhim Daulah /IS dan demi memuaskan keinginan para tiran yang ingin menyingkirkan mereka tanpa ada pengawasan syar’i apapun.
3. Saya tahu bahwa perseteruan dari sebagian kelompok tempur di medan perang Suriah dengan ISIS, bukanlah perseteruan yang berdasarkan Syariah agama, melainkan merupakan perseteruan duniawi biasa atau dengan perintah, arahan dan keinginan sang donatur utama kelompok tempur tersebut.
Oleh karena itu, saya tidak suka nama saya diseret dalam permainan kotor ini. Sehingga saya memutuskan untuk menahan diri dari memberi mereka sumber daya yang bisa mereka gunakan dalam perang kotor ini. Saya menolak untuk menjadi alat di tangan para konspirator. Jadi saya tinggalkan kesedihan merasuk dalam hati mereka dan membuka pintu lebar-lebar bagi mereka yang datang kembali dan bertaubat dari kalangan pemuda yang disesatkan oleh ISIS, sehingga mereka akan mendengarkan nasihat dari saya dan mereka akan menerimanya karena keadilan antara saya dengan mereka. Dan untuk melindungi darah saudara-saudara kita dari terkena akibat penerapan fatwa-fatwa kami secara serampangan dalam pertempuran yang tidak kita inginkan.
Dan tidak ada seorangpun yang boleh mengatakan bahwa Abu Qatadah tidak pernah mempertimbangkan pendapat saya dalam memutuskan persoalan Khawarijnya ISIS ini. Ini tidak mungkin terjadi! Saya merumuskan pendapat saya ini dengan mencurahkan segenap pandangan dan akal pikiran saya dan saya menghormati pendapatnya. Tetapi masing-masing dari kami memiliki murid-murid dan orang-orang yang membutuhkan arahan dan fatwa dari masing-masing kami, dan dalam hal ini kami saling melengkapi-dan segala pujian adalah karena Allah. Dan kami di sini tengah berusaha keras untuk mengatur keseimbangan penting dalam medan Jihad, meskipun para penggembos menolaknya atau para pembantah tidak menyetujui hal ini. Satu hal yang saya dan Syaikh Abu Qatadah ketahui adalah bahwa medan jihad Suriah telah menjadi medan konspirasi internasional dan alat permainan intelijen. Dan Jamaah Daulah Baghdadiyah/ISIS dengan kebodohannya dan kebodohan para pemimpin dan banyak pengikutnya menjadi salah satu batu pijakan dalam permainan intelejen ini, yang dimanfaatkan untuk mencapai tujuan mereka, tanpa harus menjadikan Jamaah Baghdadiyah untuk menjadi agen mereka karena mereka lebih suka menggunakan kepemimpinan Daulah Baghdadiyah yang bodoh. Dan kita menolak untuk membiarkan sikap dan fatwa-fatwa kami dimanfaatkan dalam permainan kotor ini demi tujuan yang kotor.
4. Jadi itu sebabnya kami berdua bahkan sampai sekarang tidak mengizinkan Mujahidin untuk memerangi mereka kecuali dalam kasus memukul mundur agresi mereka (yang berarti defensif tidak ofensif), sehingga fatwa kita tidak akan digunakan untuk mencapai keinginan tiran dan Tentara Salib yang ingin menelikung mereka dari belakang. Dan orang-orang yang berusaha untuk membasmi mereka (ISIS) dalam tahap ini akan membuat mudah bagi mereka untuk menghancurkan Jabhah Nushrah dan faksi-faksi lain yang semacam dengan Jabhah Nushrah yang menolak untuk untuk mematuhi keinginan dari musuh-musuh Jihad setelah hancurnya ISIS.
5. Sesungguhnya istilah Khawarij dalam agama ini terikat dengan aturan Syariah yang akan dimanfaatkan oleh orang-orang dari faksi menyimpang demi menjalankan agenda asing; menggunakan seruan untuk memerangi dan membasmi mereka seperti memerangi kaum ‘Aad (putusan hukum tentang Khawarij yang ditemukan di dalam Hadits), tanpa membedakan antara mereka yang tertipu dan lain-lain.
Oleh karena itu, saya menolak untuk membuka pintu ini bagi orang-orang yang memiliki potensi bisa menjadi lebih jahat dari para ekstremis (ghullat) dan Khawarij. Terutama karena orang-orang ini telah memulai perseteruan dengan vonis dan fatwa yang mereka dapatkan dari ahli hukum dan ulama Irjaa (sekte kebalikan dari Khawarij dikenal sebagai Murjiah), atau dari para ulama dari dalam dan luar negeri, sampai musuh-musuh Allah senang dengan itu demikian juga Syiah Rafidhah dan para Thaghut yang menyalahgunakannya dengan memberi sifat ISIS sebagai Khawarij (tanpa rincian).
Jadi mengapa saya akan “memasang cincin yang bukan cincin (milik) saya,” dan kami tidak setuju dengan orang-orang yang memukul rata penyebutan Khawarij bagi seluruh anggota ISIS, baik secara fundamental serta dalam hal-hal yang sifatnya pelengkap. Itu sebabnya kami senang ketika Khawarij dari kaum Ghulat melawan Syiah Rawafid dan Nusairiyah, dan kami berharap untuk kemenangan mereka, selama tidak ada alternatif Sunni untuk menghadapi mereka. Sementara kita melihat beberapa dari orang-orang ini berharap kemenangan untuk Syiah Rawafid atas mereka (ISIS).
6. Penaman ‘Khilafah’ dan ‘Negara Islam’ adalah salah satu penamaan yang paling indah di hati saya, dan hati setiap Muslim. Jadi permusuhan saya terhadap mereka tidak bisa karena penamaan ini, melainkan karena mereka merusaknya dengan ekstremisme dan Pengkafiran Terhadap Muslim dan dengan menumpahkan darah Mujahidin. Sungguh telah begitu banyak bukti yang melampaui segala keraguan bahwa ISIS telah mengkafirkan Jabhah Nushrah serta fraksi lain. Dan mereka telah menghalalkan darah para pendukungnya, sebagaimana mereka menghalalkan darah setiap Mujahid yang mereka kuasai. Dan demikian pula dengan darah para mujahidin dan ulama, apakah mereka berasal dari Syam atau Irak atau Afghanistan atau Libya atau di tempat lain, dengan menuduh mereka berdiri menentang proyek umat dan Khilafah! Mereka mewarnai diri mereka sendiri secara eksklusif dengan penamaan ini sebagai dalih untuk menyebut orang yang menentang mereka dengan sebutan Sahawaat, agen asing, pengkhianat dan kemurtadan. Dan mereka menipu kawanan mereka dengan slogan-slogan ini dengan begitu darah dan nyawa Muslim menjadi murah untuk mereka, sehingga mereka begitu mudah menumpahkan darah kaum Muslimin.
7. Saya tidak menentukan sikap saya mengenai ISIS dengan hanya berdasarkan komunikasi yang tidak akurat yang saya terima dari pihak yang bermusuhan dengan mereka, sebagaimana klaim-klaim mereka selama ini. Sebaliknya aku mengambilnya berdasarkan sikap pribadi yang terbebas dari pengaruh orang lain dan sebagai hasil dari usaha saya untuk langsung berurusan dengan mereka, yang menjadikan saya tahu bahwa orang-orang ini tidak mengangkat kepala mereka untuk mengikuti keputusan Syariah kecuali jika keputusan itu menguntungkan mereka. Dan bahwa mereka tidak melindungi darah Muslim dan kehormatan mereka. Dan salah satu contoh yang paling jelas yang saya alami dengan mereka mengenai persoalan ini adalah:
# Saya mengundang mereka ke pengadilan Syariah dan saya pun mengikuti persyaratan mereka, dan setelah mereka menunda berbulan-bulan, mereka secara eksplisit menolak untuk mengembalikan persoalan tersebut kepada pengadilan Syariah. Dan ini terjadi antara aku dan mereka, dan hal ini akan cukup untuk membuat malu bagi orang yang masih memiliki hati; untuk mengetahui bahwa mereka berbohong kepada saya, dan tidak ingin untuk merujuk pada Syariah Allah Yang Maha Agung, dan tidak ingin menerima keputusan Mahkamah Syariah.
# Saya tambahkan juga bahwa mereka tega menumpahkan darah saudari kita Sajidah Al-Rishawi, dan lebih mengutamakan penerbitan film-film mereka daripada nyawa saudari kita, ketika mereka telah diperingatkan dan diberitahu bahwa Sajidah akan dieksekusi jika mereka membunuh pilot, dan peringatan ini pun telah sampai kepada mereka. Meskipun begitu mereka lebih memprioritaskan untuk mempublikasikan film mereka dengan membakar pilot ini hidup-hidup. Peristiwa ini dengan sendirinya akan memberitahu Anda bahwa mereka tidak menjaga darah kaum Muslim, dan bahwa mereka tidak memenuhi syarat untuk menjadi pemimpin yang penuh belas kasihan dengan umat Islam.
Saya siap untuk bersumpah mubahalah lebih dari dua situasi ini dengan para pemimpin ISIS; mereka menolak arbitrase yang saya sajikan sesuai dengan kondisi mereka; dan bahwa peringatan eksekusi Sajida telah sampai kepada mereka jika mereka sampai membunuh pilot. Namun demikian, mereka tetap saja bersikeras menerbitkan film pembakaran pilot itu. Setelah mereka berbohong, hilanglah kesempatan pembebasan Sajidah, meskipun mereka berdalih bahwa pembunuhan pilot itu merupakan penegakan hukum Qishas. Tetapi pada akhirnya, Saudari kita Sajidah Al-Rishawi dan Ziyad Karbouli dieksekusi mati sebagai korban kebijakan mereka yang lebih memprioritaskan propaganda murahan daripada nyawa umat Islam.
Termasuk dari bentuk fitnah, kebohongan dan pemalsuan dan pemberian stempel ngawur terhadap seseorang dengan nama-nama dan sebutan keji yang dengannya mereka menegakkan tuduhan pengkhianatan dan kemurtadan atasnya, adalah bahwa mereka menyebut saya dengan sebutan “Seorang Agen Intelijen Dinas Rahasia dan Pembela Pilot”, hanya karena saya mencoba untuk menyelamatkan Muslim yang dipenjara.
Dan intelijen memiliki kecurigaan yang jauh lebih baik dari agama saya dari orang-orang yang menyebut diri mereka Khilafah dan mengklaim bahwa merekalah satu-satunya kelompok yang berjihad, ketika mereka mengatakan kepada saya, “Kami tahu bahwa jika itu bukan untuk Sajida, Anda tidak akan campur tangan dalam masalah pilot.”
Sungguh, ini adalah aib dalam menghadapi orang-orang yang sampai saat ini yang memanggil saya dengan sebutan, “Syaikh saya” dan “Syaikh kami”. Dan setelah itu mereka membuat momen ini sebagai celah untuk membuat permusuhan yang kotor terhadap diri saya, dan memfitnah saya dalam agama saya, dan menghasut kawanan mereka untuk mengkhianati saya dan mengkafirkan saya.
8. Orang-orang ini jika mereka tetap pada apa yang mereka lakukan selama ini, mereka akan menjadi yang paling jauh orang dari Nabi (Shalallahu ‘alaihi wasallam). Jabir meriwayatkan bahwa Rasulullah (Shalallahu ‘alaihi wasallam) mengatakan: “Sesungguhnya, hal yang paling aku cintai darimu dan yang paling bisa mendekatkan dirimu padaku pada hari kiamat, adalah yang terbaik darimu dalam akhlak. Dan yang paling aku benci untuk diriku dan yang paling jauh dari diriku pada hari kiamat dari mereka yang pembicaraan yang sia-sia (blabbers), dan mereka yang berbicara kasar kepada orang lain dan menghinakannya dan orang-orang yang angkuh dan pamer saat mereka berbicara (bangga).” (Al-Hadits)
Saya menghubungi dan berurusan dengan beberapa dari mereka, dan saya menemukan bahwa mereka adalah yang terburuk dari orang dalam akhlak, dan yang paling hina dalam interaksi sosial. Cukuplah bagi para penuntut ilmu untuk mengetahui bahwa mereka memanggil-manggil saya dengan sebutan “Syaikh kami , Syaikh kami ..” selama negosiasi, dan setelah sebulan kebohongan dan menunda mereka mengirim file ke ponsel saya, terkunci dengan sandi awal berbunyi “Al-Maqdisi sang Germo”. Dan aku akan terus meminta pertanggungjawaban Al-Baghdadi dan Al-Adnani serta kaki tangannya atas fitnah nama-panggilan kotor ini, saya akan berdiri di depan Allah dengan mengadukan masalah ini, dan saya tidak akan membiarkan mereka bebas dari urusan ini, sampai mereka mampu sajikan jalan keluar dari tuduhan ini yang dengannya mereka memfitnah saya dan keluarga saya.
Dan para ahli hukum dan pihak yang bersengketa yang mengajar kawanan mereka ini membawa tanggung jawab atas semua kerusakan ini di pundak mereka. Saya tidak menyebutkan ini dari pengaduan dan keluhan kepada siapa pun dari dunia, tetapi supaya orang-orang yang disesatkan oleh mereka tahu apa jenis kepemimpinan ini, yang memimpin mereka dan meledakkan tubuh mereka. Apakah mereka layak untuk mempercayakan hidup mereka, kepada orang-orang yang kepemimpinannya kosong dari akhlak mulia, agama serta tanggung jawab? Pikirkan tentang apa yang saya katakan, dan saya mempercayakan masalah saya kepada Allah, Dia adalah Yang Mahamelihat kepada hamba-hamba-Nya.
9. Meskipun saya telah menjelaskan sikap saya terhadap mereka, namun serangan dari ISIS terhadap saya, fitnah mereka terhadap saya, dan rekayasa serta kebohongan mereka, dan pengkafiran beberapa di antara mereka pada saya, dan penghinaan serta caci maki mereka terhadap saya , meskipun saya disebutkan; menunjukkan kurangnya pikiran di antara sebagian besar dari mereka, dan kebodohan dan kotornya hati sebagian besar dari mereka.
Dan saya berpegang teguh pada sikap yang saya sebutkan di atas, meski sekeji apapun permusuhan mereka, ini membuktikan bahwa sikap saya adalah tidak reaktif, meski pemerintah thaghut tidak menginginkan hal ini. Karena hal yang paling dicintai oleh pemerintah thaghut adalah bahwa saya akan menamai mereka dengan nama Khawarij, dan saya tidak melakukan hal ini bahkan sampai sekarang. Dan aku tidak peduli jika tidak punya pendukung, semua pujian dan kasih karunia adalah karena Allah, yang menguatkan saya dalam sikap saya. Saya juga tidak takut bahwa mereka akan memotong dana mereka kepada saya. Penilaian saya ini adalah independen, tidak akan dipengaruhi atau ditekan insya Allah oleh orang-orang yang bermusuhan dengan ISIS. Sebagaimana saya tidak dipengaruhi oleh fitnah dan rekayasa dari ISIS. Sebaliknya, penghinaan mereka, kebohongan mereka terhadap saya dan rekayasa mereka terhadap saya, menjadi alasan terbesar untuk menahan diri dari perseteruan saya dengan mereka dengan memanggil mereka Khawarij. Karena sangat besar keinginan saya untuk tidak membiarkan perseteruan ini berubah dari perseteruan Syariah, (yang dengannya saya debat mereka di hadapan Allah) menjadi perseteruan pribadi. Dan jika saya meningkatkan kecepatan respon saya terhadap mereka, itu akan mengakibatkan bencana atau akan memperbaharui bencana (yang berarti hasil akan menjadi kontraproduktif).
10. Sikap yang saya pilih ini adalah posisi yang sah (Syariah), yang saya membuat jelas untuk kepentingan (manfaat) Jihad dan Mujahidin. Dan saya tahu bahwa orang-orang yang berpikiran tidak adil dari kalangan Murijah dan sekutu thawaghiit akan mengkritik saya dan mengatakan “kata Syaikh bahwa mereka lebih buruk dari Khawarij untuk menghindari penamaan mereka Khawarij.” Saya ulangi apa yang saya katakan di atas, saya mengatakan : Di antara mereka adalah orang-orang yang lebih buruk dari Khawarij, dan saya tidak percaya bahwa semua dari mereka adalah Khawarij atau bahwa semua dari mereka adalah lebih buruk dari Khawarij. Dan yang lebih buruk di antara mereka adalah kepemimpinan mereka yang menyeret mereka ke dalam fitnah Takfir dan menumpahkan darah Muslim dan Mujahidin. Dan itu adalah kepemimpinan yang hancur dari kepemimpinan yang paling jahat yang tidak dapat dipercaya bahkan pemuda sendiri yang datang dari seluruh dunia untuk mendukung sesuatu yang bernama Khilafah dan Negara Islam. Jadi isu ini membuat mereka terombang-ambing dan menempatkan mereka dalam bahaya di sana-sini. Dan saya membuat jelas bahwa perbedaan ini adalah preferensi spesifik Syaikh Abu Qatadah sendiri, tapi aku ingin menjelaskannya. Dan aku tidak ingin melepaskan publikasi (yang berarti label Khawarij) karena pengetahuan saya tentang banyak orang-orang bodoh dari semua pihak yang tidak tahu rincian publikasi ini. Orang-orang bias dan mereka dengan agenda asing senang dengan rilis (penyebutan ISIS sebagai khawarij) tanpa penjelasan atau rincian. Dan rilis ini juga akan mengusir harapan kami menyarankan terhadap pengikut bodoh ISIS yang disesatkan oleh mereka. Seolah-olah saya berkontribusi dalam deskripsi Syaikh Abu Qatadah, tapi saya menjelaskan secara rinci.
Saya tahu bahwa medan perang telah tercampur dan tersusupi, mengandung banyak keinginan pribadi dan agenda duniawi, dan konspirasi dalam dan luar negeri, dan trik intelijen rahasia. Itu sebabnya putusan ini saya dikeluarkan untuk Sunni dan para pendukung Jihad dan bukan untuk ahli bid’ah, sehingga mereka tidak menjadi obyek yang menjadi sasaran bulan-bulanan kaum ekstrimis dan pelanggaran mereka, atau kaum sekuler dan pendukung Thoghut mereka atau orang-orang seperti mereka yang melihat dan masih melihat bahwa dengan tata aturan yang saya sebutkan ini, pertempuran harapan mereka akan dibatasi, dan mereka tidak akan mencapai kesenangan mereka, dan tidak pula bekerja untuk agenda mereka, dan semua pujian adalah karena Allah.
Ini adalah apa yang saya miliki, dan kedamaian dan rahmat atas Nabi kita Muhammad dan keluarganya dan semua shahabat beliau.
Abu Muhammad Al Maqdisi
Ramadhan 1436 / Juni 2015
(adibahasan/arrahmah.com)