(Arrahmah.com) – Pada Kamis (25/9/2014), Syaikh Abu Bashir Ath-Thartusi menyampaikan tanggapan beliau terkait pernyataan yang telah disampaikan oleh juru bicara Islamic State (IS), atau yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS.
Berikut merupakan tanggapan lengkap Syaikh Abu Bashir yang diterjemahkan oleh tim Muqawamah Media pada Rabu (1/10/2014) tersebut.
***
Di dalam pernyataannya, Abu Muhammad Al-Adnani sang juru bicara resmi Daulah ISIS berkata dengan mengajak kaum muslimin di seluruh dunia:
“Wahai muwahhidīn di Eropa, Amerika, Australia, dan Kanada. Wahai muwahhidīn di Maroko dan Aljazair. Wahai muwahhidīn di Khurasan, Kaukasus, dan Iran. Wahai muwahhidīn di manapun di atas muka bumi… kami memanggil kalian untuk membela Daulah Islam, puluhan negara telah berkumpul untuk menyerangnya. Jika kalian bisa membunuh kafir Amerika atau Eropa -terutama pendengki kotor Perancis- atau Australia, atau Kanada, atau kafir harbi lainnya, termasuk warga negara yang negaranya menandatangani koalisi penyerangan terhadap Daulah Islam, maka tawakkallah kepada Allah. Maka wahai muwahhid di manapun kalian berada, hambatlah mereka yang ingin membahayakan saudara-saudara dan Daulah kalian, semampu kalian. Usahakanlah hal terbaik yang kalian bisa dan bunuhlah orang kafir, apakah ia orang Prancis, Amerika, atau dari salah satu sekutu mereka. Jika kamu tidak dapat menemukan bahan peledak atau peluru, kemudian keluar seorang kafir Amerika, Prancis, atau salah satu sekutu mereka maka pukullah kepalanya dengan batu, atau sembelihlah dia dengan pisau, atau tabraklah dengan mobilmu, atau lemparkanlah dia dari tempat yang tinggi, atau cekiklah, atau racunilah! Tidaklah engkau kekurangan atau terhina. Jika kamu tidak mampu melakukannya, maka bakarlah rumahnya atau mobilnya atau bisnisnya. Atau rusaklah tanamannya!…” dan seterusnya.
Saya katakan: Beginilah keinginan Al Adnani untuk membela Daulah palsunya yang bernasib sial, yaitu dengan perbuatan curang, mengimbangi ketidak berdayaannya untuk mempertahankan dirinya dengan perbuatan curang, dan menganjurkan kaum muslimin untuk berbuat curang, sungguh ia adalah makhluk yang paling buruk lagi kejam dan tercela!
Sehari-hari ia hidup – ia dan jamaah ISIS nya – bersama penduduk Syam, bersama para mujahidin dan para revolusioner dengan cara yang curang, dengan kelakuannya yang suka berbuat curang dan berkhianat. Lihatlah kini ia ingin menganjurkan kaum muslimin di seluruh dunia untuk berbuat curang, serta menganjurkan agar mereka hidup bersama orang lain – yaitu orang-orang yang dengan senang hati bertetangga dengan mereka – dengan cara yang curang, dengan berlaku curang, sungguh buruk si penyeru dan apa yang ia serukan!
Dan wahai Al Adnani, apakah solusi yang mampu kalian tempuh itu hanya dengan cara berbuat curang? Sehingga kalian melakukan bunuh diri dengan cara curang? Kalian menghancurkan Daulah kalian yang bernasib sial dan palsu itu dengan cara yang curang? Anggota kalian berangkat berperang dengan cara yang curang? Kalian membunuh bersama para pemuda yang terperdaya di antara kalian dengan cara yang curang? Seluruh dunia melawan kalian dan kalian membuat diri kalian dikuasai oleh musuh dengan cara yang curang? Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
ما نَقَضَ قَوْمٌ العَهْدَ إلا سُلِّطَ عَلَيْهِمْ عَدُوُّهُمْ
“Kaum yang suka merusak perjanjian, maka mereka pasti dikuasai oleh musuhnya” [Shahih At Targhib: 765]
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda:
مَا نَقَضَ قَوْمٌ الْعَهْدَ قَطُّ إِلاَّ كَانَ الْقَتْلُ بَيْنَهُمْ
“Tidaklah suatu kaum merusak janji sama sekali kecuali akan ada pembunuhan di antara mereka” [Shahih At Targhib: 3005]
Engkau telah tergesa-gesa wahai Al Adnani! Sungguh dirimu dan orang-orang yang bersamamu akan celaka dengan cara yang curang, karena kecurangan akan membunuh pelakunya sebelum ia membunuh orang lain!
Musuh lebih bergembira atas kecuranganmu dari pada kegembiraanmu terhadapnya, karena engkau memberikan jalan bagi musuh untuk berkuasa!
Saya katakan kepada kaum muslimin di seluruh dunia, janganlah sekali-kali kalian termakan omongan dari si tolol yang seorang khawarij dan suka berbuat curang ini. Ia adalah seorang yang bodoh, karena itulah ia menganjurkan kalian untuk berbuat curang dan bersikap curang. Jika kalian mengikutinya maka kalian akan berbuat buruk bagi agama dan akhirat kalian sebelum kalian berbuat buruk kepada diri kalian, keluarga kalian, dan kerabat kalian!
Wahai kaum muslimin di seluruh dunia, di manapun kalian berada, tadi sudah dipaparkan tentang ajakan Al Adnani yang seorang khawarij untuk berbuat curang, maka simaklah ajakan Nabimu Nabi MuhammadShallallahu alaihi wa sallam berikut ini:
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
أَرْبَعٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ كَانَ مُنَافِقًا خَالِصًا وَمَنْ كَانَتْ فِيهِ خَصْلَةٌ مِنْهُنَّ كَانَتْ فِيهِ خَصْلَةٌ مِنْ النِّفَاقِ حَتَّى يَدَعَهَا إِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ وَإِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا عَاهَدَ غَدَرَ وَإِذَا خَاصَمَ فَجَرَ
“Empat hal bila ada pada seseorang maka dia adalah seorang munafiq tulen, dan barangsiapa yang terdapat pada dirinya satu sifat dari empat hal tersebut maka pada dirinya terdapat sifat nifaq hingga dia meninggalkannya. Yaitu, jika diberi amanat dia khianat, jika berbicara dusta, jika berjanji mengingkari dan jika berseteru curang” [HR. Bukhari No.33].
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ الْغَادِرَ يَنْصِبُ اللَّهُ لَهُ لِوَاءً يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيُقَالُ أَلَا هَذِهِ غَدْرَةُ فُلَانٍ
“Sesungguhnya Allah akan mengibarkan bendera untuk para pengkhianat, dan dikatakan kepadanya, ‘Ini adalah bendera pengkhianatan si fulan’ ” [HR. Muslim No.3266].
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
لِكُلِّ غَادِرٍ لِوَاءٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يُعْرَفُ بِهِ
“Setiap pengkhianat akan membawa bendera yang mudah untuk dikenali” [HR. Muslim No.3269].
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
لِكُلِّ غَادِرٍ لِوَاءٌ عِنْدَ اسْتِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Setiap pengkhianat akan membawa bendera di belakangnya di hari Kiamat kelak” [HR. Muslim No.3271].
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ أَمِنَ رَجُلاً عَلَى دَمِهِ فَقَتَلَهُ فَأَنَا بَرِيءٌ مِنَ الْقَتْلِ، وَإِنْ كَانَ الْمَقْتُولُ كَافِرًا .وفي رواية: مَنْ أَمِنَ رَجُلًا عَلَى دَمِهِ فَقَتَلَهُ فَإِنَّهُ يَحْمِلُ لِوَاءَ غَدْرٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Barangsiapa yang menjamin keamanan seseorang, lalu dia membunuhnya, maka aku berlepas diri dari pembunuhan itu, sekalipun yang dibunuh adalah seorang kafir” [As Silsilah Ash Shahihah: 440] di dalam riwayat lain dikatakan: “Barangsiapa yang mengamankan nyawa seseorang lalu ia membunuhnya, maka di hari Kiamat kelak ia akan membawa bendera pengkhianatan”.
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ قَتَلَ نَفْسًا مُعَاهِدَةً بِغَيْرِ حِلِّهَا حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ أَنْ يَشُمَّ رِيحَهَا
“Barang siapa yang membunuh orang kafir mu’ahid tak pada waktu halalnya maka Allah mengharamkan baginya untuk mencium bau Surga” [HR. Nasai No.4667].
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ قَتَلَ مُعَاهَدًا لَمْ يَرِحْ رَائِحَةَ الْجَنَّةِ وَإِنَّ رِيحَهَا تُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ أَرْبَعِينَ عَامًا
“Barang siapa yang membunuh mu’ahad (orang kafir yang terikat perjanjian) maka dia tak akan mencium bau surga padahal sesungguhnya bau surga itu dapat dirasakan dari jarak empat puluh tahun perjalanan” [HR. Bukhari No.2930].
Di dalam sebuah riwayat dikatakan:
مَنْ قَتَلَ نَفْسًا مُعَاهَدًا لَمْ يَرِحْ رَائِحَةَ الْجَنَّةِ وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ أَرْبَعِينَ عَامًا
“Siapa yang membunuh orang kafir yang telah mengikat perjanjian (mu’ahid) dengan pemerintahan muslimin, ia tak dapat mencium harum surga, padahal harum surga dapat dicium dari jarak empat puluh tahun” [HR. Bukhari No.6403].
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
أَلَا مَنْ ظَلَمَ مُعَاهِدًا أَوْ انْتَقَصَهُ أَوْ كَلَّفَهُ فَوْقَ طَاقَتِهِ أَوْ أَخَذَ مِنْهُ شَيْئًا بِغَيْرِ طِيبِ نَفْسٍ فَأَنَا حَجِيجُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Ketahuilah bahwa orang yang menzhalimi orang kafir yang menjalin perjanjian dengan Islam atau mengurangi haknya atau membebaninya di atas kemampuannya atau mengambil darinya sesuatu yang ia relakan maka aku adalah orang yang akan membelanya pada Hari Kiamat” [HR. Abudaud No.2654].
Di dlam riwayat lain disebutkan:
أَلاَ مَنْ ظَلَمَ مُعَاهَدًا أَوِ انْتَقَصَهُ حَقَّهُ أَوْ كَلَّفَهُ فَوْقَ طَاقَتِهِ أَوْ أَخَذَ مِنْهُ شَيْئًا بِغَيْرِ طِيبِ نَفْسٍ مِنْهُ، فَأَنَا حَجِيجُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Ketahuilah bahwa orang yang menzhalimi orang kafir yang menjalin perjanjian dengan Islam atau mengurangi haknya atau membebaninya di atas kemampuannya atau mengambil darinya sesuatu yang ia relakan maka aku adalah orang yang akan membelanya pada Hari Kiamat.” [Shahih Al Jami’ Ash Shaghir: 2655].
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
لاَ إِيْـمَانَ لِمَنْ لاَ أَمَانَـةَ لَهُ، وَلاَ دِيْـنَ لِمَنْ لاَ عَهْدَ لَـهُ
“Tidak ada iman bagi orang yang tidak memiliki (sifat) amanah, dan tidak ada agama bagi orang yang tidak menepati janjinya”
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
إِنِّي لَا أَخِيسُ بِالْعَهْدِ وَلَا أَحْبِسُ الْبُرُدَ
“Sesungguhnya aku tak akan membatalkan perjanjianku, dan tak akan menahan utusan..” [HR. Abu Daud No.2377]. Maksudnya adalah: aku tak akan membatalkan perjanjian dan aku tak akan mengganggunya, begitu juga bukanlah bagian dari petunjukku, untuk menahan para utusan – apapun agama mereka –.
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا اطْمَأَنَّ الرَّجُلُ إِلَى الرَّجُلِ ثُمَّ قَتَلَهُ بَعْدَمَا اطْمَأَنَّ إِلَيْهِ نُصِبَ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لِوَاءُ غَدْرٍ
“Apabila ada orang meyakinkan seseorang (bahwa ia aman di tangannya), kemudian ia membunuhnya setelah meyakinkannya, maka di hari Kiamat kelak ia akan membawa bendera pengkhianatan” [Shahih Al Jami’: 357].
Ini adalah arahan dan perintah dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam kepadamu, maka berhati-hatilah kamu jangan sampai kamu menentang arahan dan perintah beliau lalu kamu lebih memilih perkataan dan arahan dari si khawarij tolol yang suka berbuat curang, yaitu Al Adnani. Karena jika demikian, maka kamu akan celaka, kamu akan sesat, di akhirat kamu akan merugi, dan kamu akan menjadikan pihak lain berkuasa atas dirimu sedangkan kamu berada di negerimu sendiri. Jika sudah demikian, maka janganlah kamu menyalahkan kecuali diri kamu sendiri.
Allah Ta’ala berfirman:
وَمَا كَانَ لِمُؤۡمِنٖ وَلَا مُؤۡمِنَةٍ إِذَا قَضَى ٱللَّهُ وَرَسُولُهُۥٓ أَمۡرًا أَن يَكُونَ لَهُمُ ٱلۡخِيَرَةُ مِنۡ أَمۡرِهِمۡۗ وَمَن يَعۡصِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ فَقَدۡ ضَلَّ ضَلَٰلٗا مُّبِينٗا ٣٦
“dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. dan Barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya Maka sungguhlah Dia telah sesat, sesat yang nyata” [Al Ahzab: 36].
Allah Ta’ala berfirman:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تُقَدِّمُواْ بَيۡنَ يَدَيِ ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦۖ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٞ ١
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasulnya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui” [Al Hujuraat: 1].
Allah Ta’ala berfirman:
وَمَن يُشَاقِقِ ٱلرَّسُولَ مِنۢ بَعۡدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ ٱلۡهُدَىٰ وَيَتَّبِعۡ غَيۡرَ سَبِيلِ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ نُوَلِّهِۦ مَا تَوَلَّىٰ وَنُصۡلِهِۦ جَهَنَّمَۖ وَسَآءَتۡ مَصِيرًا ١١٥
“dan Barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali” [An Nisa’: 115].
(aliakram/arrahmah.com)