(Arrahmah.com) – Seperti sejarah kesyahidan para sahabat Rasulullah shalallahu ‘alayhi wasallam, syahidnya Syaikh Mukhtar Abu Zubair seolah Allah jadikan sebuah undangan agar kaum Muslimin bergembira atasnya.
Seolah kabar syahidnya meminta dibuatkan jamuan sepeninggalan Abu Zubair, maka ucapan belasungkawa dari AQAP (Al-Qaeda Jazirah Arab) menjadi tahniah atas ruh yang sudah sedemikian rindu kepada Allah subhanahu wata’ala.
Berikut ucapan belasungkawa AQAP yang memberi kesan indah bahwa syahiduna tidaklah mati. Akhirnya Abu Zubair disambut dan diarak ke dalam surga yang besarnya seluas langit dan bumi.
بسم الله الرحمن الرحيم
Tandhim Al-Qaeda Jazirah Arab (AQAP):
Penjelasan Nomor (83)
Penjelasan tentang syahidnya Syaikh Mujahid Mukhtar Abu Zubair -rahimahullahu-, Amir Harakah Syabab Al-Mujahidin Somalia
Segala puji hanya milik Allah, Dia-lah yang telah berfirman dalam kitabNya yang mulia;
وَلَا تَقُولُوا لِمَنْ يُقْتَلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتٌ بَلْ أَحْيَاءٌ وَلَكِنْ لَا تَشْعُرُونَ
“Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya”. (Q.S Al-Baqarah: 214)
Shalawat beserta salam semoga tercurahkan pada hamba dan Rasul-Nya yang telah berkata:
مَا مِنْ عَبْدٍ يَمُوتُ لَهُ عِنْدَ اللَّهِ خَيْرٌ يَسُرُّهُ أَنْ يَرْجِعَ إِلَى الدُّنْيَا وَأَنَّ لَهُ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا إِلَّا الشَّهِيدَ لِمَا يَرَى مِنْ فَضْلِ الشَّهَادَةِ فَإِنَّهُ يَسُرُّهُ أَنْ يَرْجِعَ إِلَى الدُّنْيَا فَيُقْتَلَ مَرَّةً أُخْرَى
“Tidak ada seorang hamba pun yang meninggal dunia, di mana di sisi Allah dia mendapatkan balasan, yang lebih baik sehingga membuatnya berhasrat untuk kembali lagi ke dunia dan sungguh dia mendapatkan dunia beserta isinya kecuali orang yang mati syahid karena dia melihat keutamaan mati syahid. Sungguh dia menginginkan dapat kembali ke dunia kemudian dia (berperang) dan mati syahid sekali lagi”. (HR. Bukhari No. 2586)
Amma ba’du,
Dengan ini Tandhim Al-Qaeda Jazirah Arab (AQAP) mengucapkan belasungkawa yang tulus sekaligus ungkapan selamat yang tertinggi atas gugurnya salah satu dari kesatria terbaik yang dimiliki Islam, seorang pahlawan yang paling gagah berani, seorang komandan umat yang senior, seorang mujahid yang perkasa, seorang ulama yang senantiasa beramal dengan ilmunya. Sosok yang memiliki peran besar dalam jihad global, yang mampu bertahan dalam semua pertarungan sengit, dan setiap kali ia ditimpa musibah fii sabillah sungguh beliau tidak pernah mengeluh dan menjadi lemah atau berputus asa. Bahkan akhirnya beliau berhasil gugur dalam keadaan syahid, insyaa Allah. Ialah Syaikh Al-Mujahid Mukhtar Abu Zubair, semoga Allah SWT merahmatinya dan menerima beliau dalam shaf para syuhada’, Allahumma Aammin.
Kami tujukan khusus ungkapan belasungkawa dan selamat tertinggi kami ini kepada seluruh Mujahidin dan Ummat Islam yang sedang berperang dan berjuang di seluruh medan jihad dan di semua front pertarungan. Terutama sekali kepada Amir kami yang bijaksana Syaikh Ayman Az-Zhawahiri, semoga Allah menjaga beliau.
Kami memohon pada Allah dengan segala keagunganNya agar Allah menguatkan Syaikh kami yang telah kehilangan saudara-saudara terdekatnya dalam perjuangan tauhid dan jihad ini berkali-kali, semoga Allah menambahkan pada beliau kesabaran dan keyakinan yang teguh. Sesungguhnya Allah adalah mahadekat dan mahamengabulkan do’a.
Adapun saudara-saudara kami para Mujahidin di timur Afrika umumnya, dan di Somalia -negeri yang tabah dan kuat- khususnya, kami serukan pada mereka:
Untuk sosok semisal Syaikh Mukhtar Abu Zubair pantaslah kita menangis sedih -karena kehilangan-, untuk sosok seperti beliau tentulah kita merindukannya. Sungguh kalimat-kalimatpun tidak mampu mendeskripsikan kehilangan kita atas sosok bak gunung yang kokoh ini. Seorang mujahid yang telah berhijrah, berkorban dan memberikan segala yang ia punya untuk jihad dan beliaupun telah membayar harganya.
Maka kami ingin katakan pada kalian dengan perkataan yang diridhai oleh Rabb kita:
إِنَّ لِلَّهِ مَا أَخَذَ وَلَهُ مَا أَعْطَى وَكُلُّ شَيْءٍ عِنْدَهُ بِأَجَلٍ مُسَمًّى فَلْتَصْبِرْ وَلْتَحْتَسِبْ
(رواه البخاري)
“Sesungguhnya milik Allah untuk mengambilnya dan milikNya untuk diberikan, dan segala sesuatu disisi-Nya dengan ketentuan yang sudah ditetapkan waktunya. Maka, hendaknya engkau sabar dan ihtisab”. [HR Bukhari].
Saudara-saudara kami di bumi dua hijrah; sesungguhnya saudara kalian Mujahidin di Jazirah Arab jika ditanya tentang Syaikh Mukhtar Abu Zubair, maka pasti mereka akan bersaksi. Dan jika mereka berbicara tentang sosok beliau maka mereka akan pastikan -sebagaimana kami menilai beliau- bahwa Syaikh Mukhtar Abu Zubair telah melalui jalan pengorbanan dan perjuangan di jalan jihad yang panjang. Beliau telah berjalan diatas jalan ini dengan hati yang tegar dan tanpa keraguan, dengan azzam yang kokoh dan tak pernah melemah. Senantiasa berjuang dan memberi pengorbanan hingga akhirnya beliau bertemu dengan Rabbnya dalam keadaan sebagai seorang Mujahid penyabar dan syahid, insyaa Allah.
Maka kami serukan kepada saudara kami para Mujahidin di Somalia;
bergembiralah dengan tingginya derajat dan izzah, kemenangan serta kemuliaan. Apa yang akan kalian peroleh dari jalan jihad [adalah] yang telah ditempuh oleh Amir kalian yang telah syahid. Ketika kalian memerangi musuh kalian -koalisi tentara salib yang dengki serta para murtaddin yang khianat- kalian hanya akan mendapatkan satu dari dua kebaikan; menang atau syahid.
Benar wahai kaum muslimin, Syaikh Mukhtar Abu Zubair bersama dua pengawalnya telah berpulang kepada Allah sebagai syuhada’. Beliau akhirnya pergi setelah perjuangan panjang memberikan kehancuran bagi musuh-musuh Islam. Beliau pergi setelah berjihad untuk menegakkan syari’at, dan menerapkan keadilan serta syura diatas bumi Somalia. Dan tidak hanya sampai disitu, bahkan beliau telah memerangi tentara salib ke negeri mereka langsung. Bahkan beliau menggempur mereka sampai ke dalam banteng-benteng mereka.
Sejarah telah mencatat bagaimana para pasukannya yang gagah berani menggempur tentara salib di Gerbang Barat dan di tempat lainnya. Maka semoga Allah merahmati beliau, menerima jihad dan perjuangan beliau dalam membela kehormatan kaum muslimin. Dan kami mohon pada Allah agar menjaga saudara kami Komandan Abu Ubaydah Ahmad Umar –hafidzahullahu– semoga beliau kuat memikul amanah. Serta meneruskan dan menyempurnakan apa yang telah dirintis oleh Abu Zubair dengan terus berjihad dan berjuang sampai tidak ada lagi fitnah dan agama semata-mata hanya milik Allah.
Adapun kepada Amerika, kami katakan:
Jangan pernah kalian mengira karena berhasil membunuh para petinggi Mujahidin semisal Syaikh Mukhtar Abu Zubair dan para petinggi lain yang telah mendahului beliau, kemudian kalian merasa yakin bahwa kalian telah menang atas perang kalian melawan umat Islam. Demi Allah tidak sama sekali!
Sesungguhnya syahidnya para para pahlawan ini tidaklah menambah dalam hati umat kecuali semangat jihad yang semakin berkobar, dan tidaklah mengubah skala perang antara kalian dan umat Islam melainkan kedahsyatan dan serangan yang semakin bertubi-tubi atas kalian dengan kekuatan dan daya Allah tentunya. Maka bergembiralah dengan apa yang membusuki kalian wahai budak salib! Sungguh hari-hari setelah ini antara kita hanyalah perang!
Dan keadaan kita tidak pernah sama, yang gugur diantara kami maka ia syahid, dan yang selamat diantara kami maka ia menang. Adapun kalian jika kalian masih hidup kalian hidup dalam kesempitan dan ketakutan, dan setelah mati, kalian akan kekal dan terkaget melihat siksa neraka Jahannam atas kalian. Hari-hari diantara kita Allah gulirkan sebagaimana yang Dia kehendaki, tapi hasil akhir adalah untuk orang-orang yang bertaqwa. Kemulian hanya milik Allah, Rasulullah dan orang-orang beriman, dan segala puji hanya milik Allah semata.
Tandhim Al-Qaeda Jazirah Arab (AQAP)
Diterbitkan: 7 September 2014
(adibahasan/muqawamah/arrahmah.com)