FARIYAB (Arrahmah.com) – Innalillahi Wa Inna Ilaihi Roji’un, Telah Syahid -kami berharap demikian- Komandan yang sering disebut dengan Mulla Dhiyaudien, Pemimpin Wilayah Fariyab sekaligus Penanggungjawab Militer di sana dalam Urusan Jihad pada saat terjadi Kontak Senjata antara Mujahidin Imarah Islam Afghanistan dengan Pasukan Asing Salibis di Desa Qorak Wadaq yang termasuk Distrik Daulat Abad Propinsi Farah Sebelah Barat Afghanistan.
Komandan Dhiyaudien bisa dikatakan Komandan yang paling sukses dalam memainkan Peranan yang sangat Penting untuk menghadapi Pasukan Salibis beserta Antek-anteknya di Wilayah Barat Negeri ini.
Mullah Qori Dhiyaudien yang terkenal juga dengan panggilan “Farouq” lahir pada tahun 1403 H di Rumah Haji Abdul Baqi di sebuah Desa yang bernama “Top Khonah Qol’ah” di Pinggiran Distrik Daulat Abad Propinsi Farah.
Akhi Dhiyaudien adalah keturunan Uzbekistan dari Suku “Bek”, salah satu Suku yang terkenal di Afghanistan dan keluarga beliau juga terkenal dengan Kecintaan mereka terhadap Jihad, Dien dan Para Ahli Ilmu.
Beliau hafal Al-Qur’an sejak kecil dan termasuk orang yang sangat mencintai Ilmu-Ilmu Syar’ie semenjak usia belia. Beliau belajar dari banyak Para Ulama setempat dan akan tetapi kesibukan beliau dalam Jihad melawan Pasukan Kafir Salibis membuat beliau tidak meneruskan Jenjang Pendidikannya.
Pasca masuknya Pasukan Salibis yang kasar itu ke Negeri (Afghanistan) dengan Kedholiman dan Permusuhan serta melakukan perbuatan-perbuatan yang keji terhadap Penduduk Muslim Afghanistan, Akhi Farouq merasa gerah dan tidak tenang dalam menuntut ilmu sedang ia menyaksikan Saudara dan Keluarganya dibantai Pasukan Penjajah. Maka beliau pun mengumpulkan teman-temannya dan memulai Jihad Bersenjata yang Suci ini.Meskipun di Usianya yang masih relatif muda, beliau terkenal Seorang yang Pemberani dan kebijakan Militernya dikenal paling jitu dibandingkan teman-temannya di Wilayah tersebut, hingga Pasukan Salibis pun bisa merasakan pahitnya Kekalahan. Kebijakan beliau yang itu tersebut -dengan idzin Allah- dapat mengurangi Kekalahan Personal dipihak Mujahidin dan sebaliknya dipihak Musuh. Beliau banyak mengadakan Serangan terhadap Musuh hingga timbul Ketakutan dalam hati musuh-musuh Allah Para Salibis dan antek-anteknya hingga karena ketakutannya pada beliau, mereka sering sengaja menghindari Kontak Senjata secara langsung.
Pada mulanya Para Mujahidin dan teman-teman beliau mengangkat beliau sebagai Komandan di Distrik mereka, akan tetapi Ketenarannya, Keberaniannya dan Kebijakannya yang jitu membuat beliau diangkat menjadi Pemimpin Imarah Islam di Distrik tersebut dan kemudian menjadi Pimpinan Wilayah secara keseluruhan. Beliau juga menjadi Komandan Umum Militer di Wilayah Fariyab.
Setelah beliau menduduki posisi yang tinggi dan strategis ini, beliau mulai menyusun Barisan Mujahidin dengan sebaik-baiknya dan sesuai dengan kondisi Medan Jihad di Wilayahnya dimana perlunya kerjasama yang erat antara satu dengan yang lainnya dalam melancarkan serangan-serangan Militer.
Diantara Prestasi beliau yang cemerlang yaitu Dimulainya Dakwah kepada Para Penduduk Wilayah Farah untuk Berjihad fie Sabielillah dimana diantara mereka mulai ada yang terpengaruh dengan Media Musuh Salibis beserta anteknya yang membangun Radio-radio FM dan menyebarkan pikiran-pikiran mereka serta menakut-nakuti Penduduk Lokal. Dengan idzin Allah Ta’ala dan dengan keikhlasannya yang tinggi beliau berhasil mengeluarkan Ratusan Pemuda dan Petugas dari Pihak Murtadin dan merekrut mereka ke dalam Barisan Mujahidin dengan turut serta melindungi dan menyokong mereka.
Agenda-agenda militer beliau memberikan Pengaruh yang sangat kuat dalam berkurangnya Jumlah Pasukan Salibis dan antek-anteknya serta bertambahnya daerah-daerah yang dikuasai di Wilayah tersebut. Hingga meluaslah Kekuasaan Wilayah Imarah Islam dengan melunaknya hati Para Penduduk Wilayah tersebut dan memihak kepada Imarah Islam dengan memberikan Perlindungan dan Menyiapkan Perbekalan, Senjata dan Keamanan.
Beliau menjabat sebagai Penanggungjawab Militer di Wilayah tersebut hingga beliau mendapatkan kesyahidan. Beliau melewatkan setiap waktunya di Garis Depan Pertempuran dengan penuh Keberanian dan Keikhlasan bersama Para Mujahidin lainnya, Dialah Sang Komandan Mujahidin dan dia jugalah Sang Pelayannya. Tepat sebagaimana Sabda Nabi Muhammad SAW :
“Pemuka sebuah Kaum itu adalah yang melayani mereka”
Beliau juga terlah banyak melewati Pahit Getirnya dalam Berjihad seperti Rasa Lelah dan Terluka, akan tetapi itu semua tidak menyurutkan langkah beliau untuk terus dalam terus beramal dan tidak kendor sedikitpun.
Sungguh beliau telah mendapatkan apa yang diimpikannya yaitu Mati Syahid dimana pada waktu itu beliau diserang Pasukan Salibis pada malam yang dingin pada tanggal 4 Oktober 2010 disebuah tempat yang berjarak sekitar 6 kilometer dari Daerah “Daulat Abad” Distrik “Qorak Waduq” Propinsi “Farah”. Beliau bersama 4 orang sahabatnya melawan Pasukan Salibis hingga tetes darah terakhir dimana beliau menyambut Pasukan Salibis yang mengepungnya dari segala penjuru dengan Perlawanan yang penuh dengan Keberanian dan membuat Kerugian korban yang cukup berat di pihak musuh sebelum akhirnya beliau bersama 4 orang temannya mendapatkan Kesyahidan -kami berharap demikian-. Kami memohon kepada Allah Ta’ala agar menerima beliau dan memasukkannya ke Surga serta mengumpulkannya bersama Para Syuhada lainnya. Allahumma Amien…
Akhlak dan Kepribadian Beliau
Qori Dhiyaudien Farouq -semoga Allah menerima dan merahmati beliau- meliliki Wajah yang tampan, agak tinggi, banyak senyum, dan baik hati. Juga suka memuji dan memuliakan keluarga, teman dan sahabat beliau. Beliau dikenal dikalangan Mujahidin dengan Rasa Itsar (mendahulukan orang lain), Kelembutan, Keikhlasan dan Pelayanannya. Beliau juga suka bergaul dengan Penduduk Desa dan Wilayahnya dengan baik penuh penghormatan dikarenakan Akhlaknya yang baik hingga dicintai Seluruh Penduduk Wilayahnya tidak terkecuali musuh-musuhnya yang takut dan gentar terhadap beliau dikarenakan ketegasannya di Medan Perang. Beliau juga seorang Penasehat dan Dai di desa-desa dan masjid-masjid, taat terhadap segala Perintah dari Imarah Islam dengan menjalankannya tanpa menunda-nunda dan Enggan. Beliau memiliki Sifat Tawadhu’ dan Lembut, Seorang yang hafal Al-Qur’an dan menjadi mengimami Para Mujahidin.
Keluarga Beliau :
Asy-Syahid Farouq meninggalkan seorang Istri dan 3 orang anak, 1 Anak Perempuan dan 2 anak laki-laki, beliau juga meninggalkan 3 orang saudara laki-laki.
Sungguh keluarga Akhi Farouq terkenal dengan Jihad dan Pengorbanannya. 2 Pamannya telah Syahid sebelum beliau dan 7 orang keluarganya juga menjadi korban keganasan Pasukan Penjajah Salibis.
Situs Imarah Islam Afghanistan
(Shoutul Jihad)
www.alemarah-iea.com
(Majalah As-Shumud)
www.alemarah-iea.com
Allahu Akbar…!!! Segala Kemuliaan milik Allah, Rasul-Nya dan Orang-orang yang Beriman
Devisi Media Imarah Islam Afghanistan
———————————————-
Sumber :
Situs Majalah As-Shumud 19 Oktober 2010
Situs Resmi Devisi Media Imarah Islam Afghanistan
Allahumma yaa Allah rahmatilah Syuhada kami dan masukkanlah ke dalam Surga serta bebaskanlah Seluruh tawanan Kaum Muslimin. (Malika Alexandrina/Arrahmah.Com)